View Full Version
Ahad, 07 Dec 2014

Voa-Islamic Parenting (33): Ini 4 Kebutuhan Anak Yang Sebenarnya

Sahabat Muslimah VOA-Islam yang Shalihah...

Anak merupakan amanah besar dari Alloh bagi ke dua orang tua. Dari amanah tersebut akan menimbulkan kewajiban. Dikala orang tua mampu mengemban amanah tersebut, maka adanya anak menjadikan orangtua bak memiliki mesin pahala yang selalu produktif. Maka seharusnyalah orang tua memahami hal ini, sehingga mengasuh dan mendidik anak dengan sekuat tenaga. Alloh berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya para malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang Alloh perintahkan. (Q.S At-Tahrim: 9).

Ayat diatas bukan sekedar perintah untuk menjaga diri dan keluarga agar terjaga dari siksa api neraka, namun juga berisi ancaman di akherat kelak bagi siapa yang melalaikan dan menyia-nyiakan keluarganya. Kita ketahui yang dimaksud keluarga yaitu suami, istri dan anak. Berarti dalam ayat ini sesungguhnya sangat besar dosanya bagi siapa yang melalaikan anak dan istri.


Terutama bagaimana orang tua yang kurang mampu untuk mendidik anaknya. Seolah-olah menjadi materi wajib saat ini dikala ada ibu-ibu berkumpul tidak lepas dari pembahasan bagaimana mereka merasa kuwalahan dalam mendidik anak mereka. Rosululloh bersabda:

كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته و الرجل راع وهو مسؤول عن رعيته والمرأة راعية فى بيت زوجها وهي مسؤولة عن رعيتها

Artinya: setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungan jawaban atas apa yang kamu pimpin, seorang laki-laki adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunagan jawaban atas apa yang ia pimpin, dan wanita (istri) adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungan jawaban atas apa yang ia pimpin.

Setiap dari kita adalah pemimpin, suami pemimpin dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungan jawaban atas apa yang ia pimpin. Suami menjadi pemimpin atas semua anggota keluarga, sedang istri mengurus semua yang ada dirumah termasuk anak-anak mereka.

Bagaimanakah langkah kita ketika kita mendapat amanah Alloh dengan hadirnya anak ditengah-tengah keluarga. Dengan hadirnya anak ini menuntut diri kita untuk bisa menjaganya agar ia selamat di kehidupan dunia dan lebih-lebih pada kehidupan akherat. Karena pada dasarnya anak terlahir ke dunia di atas fitrohnya yang lurus. Rosululloh bersabda:

كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه او يناصرانه او يماجسانه

Artinya: setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitroh( tunduk dan patuh kepada Alloh), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani ataupun Majusi.

Kedua orang tua memiliki peran penting bagi pendidikan anak-anaknya. Sebagai orang tua haruslah mampu menempatkan anak-anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang menjadi kemaslahatan bagi kehidupan dunia dan akheratnya. Maka dalam mendidik anak haruslah kita persiapkan beberapa aspek yang akan mempengaruhi tumbuh kembang atas anak kita:

Pertama: Rumah

Rumah merupakan tempat berkumpulnya orang tua dan anak. Di rumahlah anak akan menghabiskan sebagian besar waktunya. Otomatis dirumahlah anak akan merekam sebagian besar pengalaman yang dialaminya. Kejadian apapun atas tingkah laku anggota keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan anak secara intelektual maupun psikis. Karena di rumah merupakan kekuasaan bagi seorang ibu, maka benarlah ungkapan yang mengatakan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya".

Kedua: Lingkungan

Lingkungan adalah unsur kedua yang akan mempengaruhi anak. Kita harus menyadari bahwa anak juga makhluk sosial. Maka kita harus mengenalkan anak dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Dikala kita salah memilih lingkungan rumah sudah kebayang bagaimana repotnya orang tua dikala mendidik anak. Bila anak di rumah diberi nasihat supaya tidak membeli makanan yang tidak jelas kehalalannya namun bila lingkungan di sekitarnya kebanyakan orang kafir yang tidak mengenal halal haram, tentunya ini akan menjadi beban tersendiri.

Sebagai orang tua tidaklah mungkin akan mengekang anak supaya selalu di rumah. Maka lingkungan merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan anak supaya mengenal norma dan nilai.

Ketiga: Media

Di jaman modern ini bermacam-macam media sudah akrab dengan anak kita. Terutama televisi dan gadget sudah semakin melekat dan menjadi hal yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan. Namun pada kenyataannya ternyata dengan hadirnya media ini justru tidak menjadikan akhlaq anak semakin baik tapi sebaliknya. Anak menjadi semakin jauh dari nilai-nilai positif. Sebagai orangtua kita harus mengetahui bahwa anak pada umur 0-3 tahun yang suka nonton TV atau menggunakan gadget berpotensi mengalami gangguan dalam proses penyambungan synaps syaraf otak. Hal ini terjadi karena anak pada usia ini belum mampu memproses informasi pada tayangan TV maupun mengambil manfaat dari gadget yang ia gunakan.

Di sinilah peran orang tua sangatlah penting sebagai pemilih apapun yang menjadi konsumsi anaknya. Karena dikala anak menerima sesuatu yang tidak baik sesungguhnya hal itu akan tertanam dalam otak anak kita. Disitulah akan masuk pada black memory. Fatalnya sampai saat ini tidak tidak ada obat yang bisa menghilangkan black memory ini. Sebaga gambaran bisa kita rasakan bahwa dari kecil kita sudah mendapatkan informasi bahwa tempat gelap adalah tempatnya hantu. Informasi yang salah ini akan terbawa sampai tua. Coba saya sahabat muslimah masuk ke ruangan yang gelap dan rasakan apa yang difikirkan. Kita sebagai orang tua haruslah melek (Jawa: buka mata) terhadap tayangan TV dan perkembangan gadget.

Keempat: Sekolah

Sekolah disini bukanlah hanya terbatas pada lembaga formal saja. Namun yang dimaksud sekolah disini adalah suatu tempat yang digunakan untuk menuntut ilmu. Fungsi sekolah ini sebenarnya untuk menolong orang tua dalam memenuhi hak pendidikan atas anak. Maka orang tua harus tepat dalam memilihkan sekolah untuk anaknya supaya nilai-nilai yang ditanamkan sekolah sejalan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan orang tua terhadap anak. Nilai-nilai Islamlah yang harus menjadi target bila orang tua ingin menjadikan anak sebagai investasi dunia dan akhirat.

Sebagai orang tua kita harus meyakini bahwa dengan ilmu agama lah yang akan menjadikan anak mendapatkan kemudahan atas ilmu yang lain. Namun bila dibalik, ilmu agama dinomorduakan akan menjadikan petaka bagi anak kita. Karena bila ilmu yang tertanam tidak didasari agama, maka ilmu tersebut akan membahayakan anak kita sendiri.

Sahabat Muslimah...

Dampingi lah buah hati kita. Karena dikala kita lengah dari penjagaan terhadap anak, maka anak yang seharusnya menjadi penyejuk pandangan kita justru akan memberatkan kita dalam mempertanggungjawabkan amanah ini dihadapkan Alloh kelak. [ukhwatuna/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version