View Full Version
Selasa, 30 Jun 2015

Ingin Menjadi Lebih Baik, Dua Napi Terus Menghafal Qur'an

MALANG (voa-islam.com) - ‘’Ingin jadi orang yang lebih baik, dan terus menghafal Qur’an,’’ ujar Riri, sebut saja begitu, saat ditanya rencana dia setelah keluar dari lapas.

Gadis 24 tahun ini salah satu dari 300-an penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) wanita kelas II A Malang, Jawa Timur.

Di bawah bimbingan Mbak Nisa dari Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Akademi Putri Malang, Ramadhan 1436 ini Riri berhasil menghafal Juz 30 atau Juz ‘Amma. Meski hafalannya tertinggi diantara para ‘’santri’’ lapas, Riri masih tak puas.

‘’Saya ingin menghafal 30 juz. Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak,’’  ujarnya mantap tatkala ditemui di aula lapas yang disulap jadi Pondok Ramadhan, Rabu (24/6).

Ingin jadi orang yang lebih baik, dan terus menghafal Qur’an

Riri memang keras kemauan. Namun, itu pula yang membuatnya tersangkut kasus narkoba sehingga harus ‘’mondok’’ di lapas sekitar 4 tahun.

Alkisah, bermaksud ingin membiayai sendiri kuliahnya di Fakultas Hukum sebuah universitas  negeri terkenal di Surabaya, Riri coba cari uang. Namun, ia terjerumus sebagai ‘’penari malam’’.

Dari lingkungan dugem inilah ia mencicipi narkoba, hingga tertangkap aparat. Iapun harus cuti kuliah di semester VII untuk menjalani hukuman di Lapas Wanita Gresik, Jawa Timur.

Riri kemudian dipindahkan ke Lapas Wanita Kelas II A Malang yang dipimpin Ny Ngatirah.

‘’Lebih enak di sini,’’ akunya. Di antaranya, ia memperoleh pendidikan ketrampilan dan spiritual. ‘’Saya sudah bisa membatik, lho,’’ katanya bangga.

Memasuki Bulan Suci, Riri dan kawan-kawan rajin mengikuti Pondok Ramadhan yang digelar lapas di bawah bimbingan Ny Lilik Sulistyowati. Salah satu programnya adalah kelas tahfidz Qur’an, bekerjasama dengan PPPA Daarul Qur’an Malang yang dipimpin Nahar Zainuddin.

Daarul Qur’an menugaskan Mbak Nisa ke lapas Malang untuk mengajar kelas tahfidz. Mahasiswi UIN Malang yang sudah hafal 30 juz ini membimbing para santri untuk membaca Qur’an secara tartil dan menghafalkannya.

Hasilnya, dalam pekan kedua sudah dua santri yang mampu menghafal Juz ‘Amma, yakni Riri dan Rila (29).

Rila juga masuk lapas gara-gara narkoba di dunia malam. Setelah bercerai dari suaminya, ia mengais rejeki sebagai bartender di sebuah pub untuk menghidupi seorang anaknya. Anak Rila kini berusia 10 tahun dan tinggal bersama sang nenek di Bandung. Si bocah tahunya ibunda sedang bekerja di luar negeri.

Insya Allah, Agustus 2015 ini Riri bakal bebas. Sedang Rila bakal merdeka pada akhir tahun. Keduanya antusias meminta alamat Kantor PPPA Daarul Qur’an Malang dan Bandung, untuk mengikuti program hafalan Qur’an.

‘’Kami sudah clean dari narkoba, kapok, dan pingin jadi orang yang lebih baik. Pingin hafal Qur’an,’’ ujar Rila sambil tersenyum. [syahid/nurbowo/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version