View Full Version
Selasa, 07 Jul 2015

14 Tips Singkat Maksimalkan Itikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan

Oleh : Sheikh Tawfique Chowdhury.

Sahabat Voa-Islam, puncak ibadah bulan Ramadhan adalah ketika kita mampu memaksimalkan 10 hari terakhir dengan i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan karena didalamnya terdapat malam lailatul qadr yang jika kita mampu meraihnya maka bagai ibadah selama 1000 bulan.

Nah, sahabat berikut ini ada tips singkat dari Syaikh Tawfique Chowdury yang perlu kita jadikan modal itikaf Ramadhan. Selamat beribadah...

1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar-benar ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat AlQadr, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada malam lailatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya insyaa Allaah.

3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai lailatul qadr terlewati begitu saja.

4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan atau kegiatan yang di ada-adakan yang tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad SAW (bid'ah) oleh kelompok-kelompok tertentu. Ikutilah sunnah nabi shalallaahu 'alayhi wasallam. Tuntunan beliau adalah : "barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

"barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

5. Hafalkan doa malam lailatul qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wasallam ini : Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (ya Allah, engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).

Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).

 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.

Maksud dari “innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.

Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a “Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.

Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).

6. Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara-saudaramu muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.

Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir!

7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isha dan tarawih sekedar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.

8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.

10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di mesjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.

11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : "alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepadaNYA malam ini" dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabbnya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-'Afuww!

12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur'an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.

13. Sabar adalah kuncinya. Sepuluh malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau altifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi?

14. Ini yang paling penting : husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapanNYA. Jangan biarkan keragu2an dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim.

Allahumma ballighna laylatal qadr.

Diterjemahkan oleh : Ust Hilman Rosyad, Lc

[edited:adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version