View Full Version
Jum'at, 15 Jul 2016

Kisah Mualaf Alexandrine dari Kanada: Hijab adalah Cara Perempuan Menghargai Dirinya Sendiri

Assalamu’alaikum. Namaku Alexandrine dari Quebec, Kanada. Saat ini usiaku 21 tahun. Aku mulai tertarik pada Islam sejak dua tahun yang lalu. Tak pernah terpikirkan saat itu bahwa ketertarikanku pada Islam akan membawaku pada jalan hidup yang benar-benar berbeda.

Semuanya bermula enam bulan lalu.  Ketika itu aku memilih meninggalkan rumah orang tuaku dan tinggal di kota yang sekarang aku diami ini. Aku merasa bebas dan berpikir bahwa inilah saatnya aku untuk menjadi muslim secara resmi.

Pada saat yang sama, aku bertemu dengan muslimah dari Tunisia. Dia adalah temanku kerja. Kehadirannya juga turut membuatku benar-benar berubah. Aku melihat dia begitu bangga dengan hijabnya. Keseluruhan pribadinya sebagai muslimah yang berhijab itulah membuatku juga ingin memakai hijab.

...Di Kanada, banyak orang mengatakan bahwa hijab adalah penindasan. Tapi bagiku, hijab adalah satu bukti bahwa perempuan menghargai dirinya sendiri, tubuhnya dan laki-laki yang menjadi pasangannya...

Awal berhijab, bukan hal yang mudah ketika rasanya hampir semua orang memandangku. Tetapi hijab ini pula yang membuat aku merasa terlindungi, seolah ada sekat antara aku dengan orang-orang itu. Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku merasa sempurna dan menghargai diriku sendiri.

Di Kanada, banyak orang mengatakan bahwa hijab adalah penindasan. Tapi bagiku, hijab adalah satu bukti bahwa perempuan menghargai dirinya sendiri, tubuhnya dan laki-laki yang menjadi pasangannya. Memang tidak mudah tinggal di negeri ini menjadi seorang muslim apalagi mualaf. Alhamdulilah ada Allah yang selalu memberiku kekuatan.

Hijabku dan iman Islamku adalah hal yang paling kubanggakan di dalam hidup ini. Itu saja cukup bagiku untuk berjuang melewati kehidupan sebagai dengan identitas baru sebagai seorang muslimah. Allahu Akbar! (riafariana/voa-islam.com)

Sumber: iconverttoislam


latestnews

View Full Version