View Full Version
Rabu, 31 Aug 2016

Burkini, Bukan Bagian dari Cara Berpakaian dalam Islam

Masih tentang pelarangan memakai Burkini di Perancis. Di tengah maraknya penolakan terhadap pelarangan tersebut karena semakin menunjukkan phobianya terhadap Islam, ada netizen yang bernama Abdul Azeez Michael yang bersuara anti mainstream.

“Perancis melarang Burkini. Banyak muslimah yang ditangkap dan didenda di tempat. Protes-protes pun berdatangan menolak pelarangan ini. Anehnya, ketika umat Islam dibantai dimana-mana, suara protes mereka tidak seheboh ini. Padahal masalah Burkini ini sama sekali bukan bagian dari Islam. Tapi lihatlah kita semua protes dan marah hanya karena sepotong pakaian hasil inovasi dengan tujuan agar umat Islam bisa membaur dan diterima oleh masyarakat. Memangnya Burkini memunyai kedudukan penting dalam Islam?”

Ya...masalah Burkini ini memang menyedot begitu banyak perhatian umat Islam baik di lokasi pelarangan atau pun di belahan bumi lain termasuk Indonesia. Kita seolah terlalaikan dari masalah besar lain yang sedang terjadi. Tragedi kemanusiaan yang melibatkan nyawa ratusan bahkan ribuan umat Islam di Syam, Palestina, Burma dan tempat lainnya seolah tertutupi. Isu Burkini mengambil alih posisi pemberitaan seolah pelarangan Burkini sama dengan pelarangan Islam dan syariatnya.

...Isu Burkini mengambil alih posisi pemberitaan seolah pelarangan Burkini sama dengan pelarangan Islam dan syariatnya. Toh tanpa Burkini, muslimah juga baik-baik saja...

Toh tanpa Burkini, muslimah juga baik-baik saja. Tanpa memakai Burkini, muslimah juga tidak berdosa. Bahkan hal sebaliknya yang seharusnya dijadikan renungan. Memakai Burkini apakah tidak malah bertentangan dengan aturan syar’i berbusana di dalam Islam?

Ada hikmahnya dalam pelarangan ini. Muslimah tidak perlu resah hanya karena tidak bisa berburkini di pantai. Bumi Allah luas. Bila ingin piknik atau bersantai, tempat lain bisa menjadi alternatif. Biarlah pemerintah Perancis atau mungkin negara lainnya melakukan pelarangan Burkini. Bisa jadi ini adalah momen umat Islam untuk introspeksi diri.

Bayangkan ketika piknik di pantai yang isinya penuh dengan perempuan berbikini dan laki-laki yang cuma memakai celana dalam. Aurat diumbar dimana-mana. Meskipun taruhlah umat Islam bisa berburkini, namun apa bisa mata tidak mendulang dosa dengan melihat aurat dimana-mana?

Bagaimanapun, semoga Allah memberi kekuatan kepada umat Islam dimana pun mereka berada. Berbaur dengan masyarakat dan ingin diterima, tidak harus memaksakan diri untuk mengadopsi apa yang menjadi kebiasaan mereka. Cukuplah syariat Allah yang menjadi standar kita dalam berbuat, selebihnya tampilkan akhlak Islam sebagai pemikat. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version