View Full Version
Selasa, 14 Feb 2017

Menjauhkan dan Memahamkan Buah Hati tentang V-day

Nuansa Valentine telah terasa sejak awal menginjak bulan Februari. Bersyukurlah orang tua yang telah membekali putra dan putrinya tentang pemahaman Islam yang benar akan perayaan penuh maksiat ini. Mereka akan dengan sadar menolak dan menjauhi perayaan tersebut meskipun teman-teman sebaya bersikap sebaliknya. Kekokohan iman, pemahaman yang lurus dan dekatnya hubungan antar anggota keluarga membuat putra dan putri yang beranjak remaja memunyai sikap dan pendirian.

Bukan tidak mungkin, buah hati yang telah memunyai kepribadian Islam ini berusaha menularkan pemahamannya kepada teman-temannya. Dia akan menjadi sosok pelopor di antara sebaya yang berusaha mengingatkan akan bahayanya perayaan Valentine’s day yang penuh maksiat. Jiwa kepemimpinannya mulai terasah sejak dia mengawali interaksi dengan teman-temannya ini.

Di saat inilah para orang tua terutama bunda akan bisa melihat sejauh mana pemahaman yang diberikan dari dalam rumah merasuk kepada ananda. Orang tua tinggal melakukan fungsi pengawasan saat si remaja sampai di rumah dan bercerita tentang pengalamannya. Bagaimanapun, mau tidak mau, anak akan berinteraksi dengan orang lain di luar sana. Terlebih saat mereka bersekolah di sekolah umum dan tidak berbasis keislaman.

...Hadapi dan diskusikan dengan baik tentang topik ini bersama putra-putri tercinta. Bersabarlah untuk memberikan pemahaman yang benar akan latar belakang dan fakta perayaan V-day ini...

Lalu bagaimana dengan orang tua yang mungkin karena satu dan lain hal, pemahaman keislaman datang belakangan? Anak-anak terlanjur menginjak remaja tanpa pernah dibekali informasi tentang hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam termasuk perayaan Valentine’s day ini.

Jangan galau, bunda salihah. Selama terjalin kedekatan antara ibu dan anak yang hangat dan harmonis maka pemahaman bisa diberikan kemudian. Ajaklan diskusi dan ngobrol dengan hangat seolah menjadi teman sebaya mereka. Minta pendapat mereka tentang perayaan Valentine’s day dan dengarkan. Apabila dalam diskusi tersebut, mereka telah paham dan terbukti dengan sikap yang tidak latah ikut perayaan ini maka bersyukurlah. Namun bila yang terjadi sebaliknya, jangan bingung dan heboh sendiri. Bersabarlah.

Hadapi dan diskusikan dengan baik tentang topik ini bersama putra-putri tercinta. Bersabarlah untuk memberikan pemahaman yang benar akan latar belakang dan fakta perayaan V-day ini. Bila bunda merasa kurang bisa menjelaskan, pakailah media internet untuk mencari artikel tentang V-day dalam pandangan Islam. Insya Allah semua sepakat bahwa perayaaan ini tidak memunyai akar baik dalam konteks Indonesia apalagi agama Islam.

Dari titik inilah kemudian bisa ditanyakan pada anak tentang pendapatnya setelah membaca beberapa artikel yang didapat online. Peran orang tua terutama bunda adalah mendampingi dan mengarahkan agar kondidi putra-putri bersih dari sikap tasyabuh atau meniru-niru kaum kafir. Poin penting dalam hal ini adalah adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Bila ini sudah dicapai maka insya Allah akan lebih mudah mengomunikasikan hal-hal lain dalam kehidupan puber buah hati. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version