View Full Version
Rabu, 22 Mar 2017

Sentuhan Awal di Kehidupan Bayi Membantu Perkembangan Otaknya di Kemudian Hari

Bayi yang baru lahir mengalami sentuhan pertama dalam kehidupan. Para peneliti menemukan adanya keterkaitan antara perkembangan otak bayi dengan sentuhan awal yang didapat sejak kelahirannya. Bukan hanya bayi yang terlahir normal, bayi prematur pun juga merespon sentuhan lembut yang didapatkan untuk perkembangan otaknya kelak.

Penemuan ini dipublikasikan di Current Biology tanggal 16 Maret 2017. Hasil penelitian ini juga sebagai pengingat bagi para orang tua maupun semua yang berkecimpung menangani bayi yang baru lahir khususnya bayi prematur. Sentuhan yang didapat bayi saat ia masih berada di ruang perawatan rumah sakit memberi pengaruh dan menentukan respon bayi saat ia dibawa pulang kemudian.

“Memastikan bayi mendapat sentuhan lembut yang positif dan memberi rasa penuh perlindungan adalah hal yang sangat penting. Begitu juga kontak kulit secara langsung antara bayi dan orang tua akan memberi pengaruh bagi perkembangan otaknya dalam merespon sentuhan lembut yang didapatkannya,” ungkap Natalie Maitre dari Nationwide Children's Hospital and Vanderbilt University Medical Center.

...Para peneliti menemukan adanya keterkaitan antara perkembangan otak bayi dengan sentuhan awal yang didapat sejak kelahirannya...

“Apabila orang tua tidak mampu melakukannya, maka pihak rumah sakit yang akan mengambil alih tugas tersebut dan menyediakan terapis untuk memberikan pengalaman sentuhan terencana yang dilakukan dengan sangat hati-hati. Poin ini yang sering terlewat dari perencanaan rumah sakit,” imbuhnya.

Secara umum, bayi yang terlahir prematur mengalami kelambatan merespon sentuhan daripada bayi yang terlahir normal. Penelitian menunjukkan bahwa lambatnya respon ini semakin membaik saat bayi ditempatkan di ruang perawatan khusus dan menerima terapi sentuhan setiap harinya. Bagi bayi yang saat persalinannya mengalami prosedur medis yang menyakitkan, pun juga mengalami kelambatan respon sentuhan.

Berdasarkan penemuan ini, Maitre dan segenap rekan berusaha untuk mendesain cara baru yang efektif untuk terapi sentuhan di rumah sakit dengan ruang perawatan khusus. Pada saat yang sama, mereka juga melakukan penelitian pada otak bayi yang merespon sentuhan dan berinteraksi dengan bagian otak yang merespon suara dari seseorang.

Saran untuk para orang tua terutama yang kelahiran bayinya melalui prosedur medis menyakitkan, yakinlah bahwa efek sentuhan ibu dan ayahnya akan menyembuhkannya. Bahkan lebih jauh lagi, perkembangan otaknya tergantung dari seberapa lembut dan sering ayah, ibu dan orang-orang yang menyayangi menyentuhnya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sumber: sciencedaily


latestnews

View Full Version