View Full Version
Senin, 05 Mar 2018

Galau Ibu-ibu Zaman Now

Oleh: Maftucha S. Pd (Ibu Rumah Tangga sekaligus Pemerhati Sosial)

Sebagai seorang ibu muda sering suka galau, lihat berita isinya ada seorang ibu yang dengan tega membunuh ketiga buah hatinya, lihat channel lainnya sinetron remaja dengan lika liku cerita yang mengajak orang bermaksiat, lihat sosmed tersiar fenomena LGBT, Pencitraan, ujaran kebencian, sepertinya dunia ini penuh dengan prahara yang tiada akhir.

Jadi ceritanya saya galau memikirkan nasib anak anak, remaja sebagai generasi masa depan dan pemimpin yang sudah tidak amanah, tidak adil dan dzholim. Haruskah saya berhenti dengan kegalauan? Do nothing?

Ada banyak ibu-ibu muda seperti saya yang galau menghadapi fenomena yang terjadi saat ini dan bertanya tanya, ada apakah gerangan sehingga kondisi yang buruk ini menimpa negeri kita yang tercinta ini ?

Sebuah peristiwa atau kasus jika hanya terjadi sekali bisa dikatakan masih wajar, bisa jadi itu karena kelemahan individu dalam mengontrol dirinya. Namun jika sudah menjadi fenomena maka pasti ada kesalahan dalam sistem atau tatanan kehidupan di masyarakat setempat.

Contoh paling akurat adalah peristiwa seorang wanita yang mengadu kepada Rasul bahwa dirinya telah melakukan zina, dia bertaubat dan ingin agar Rasulullah menghukum dirinya. Kejadian ini adalah kasus dimana hanya dia yang melakukan zina bukan sebuah fenomena yang menggejala. Jika demikian maka ini adalah faktor kelemahan keimanan secara individual.

Lalu kenapa fenomena kerusakan manusia saat ini begitu menggejala? Jika demikian maka yang ditelaah adalah sistem kehidupan yang dipakai masyarakat saat ini terkhusus di Indonesia.

saat ini walaupun kita mengaku muslim namun sistem kehidupan yang mengatur kita bukanlah Islam. Ingat bahwa Rasulullah membangun sebuah negara pondasinya adalah aqidah Islam, sistem kehidupan dalam mengatur masyarakatnya juga Islam.

Demokrasi yang digunakan oleh kita mengajarkan nilai nilai kebebasan. Orang bebas berpindah pindah keyakinan atau aqidah karena demokrasi memberikan kebebasan beraqidah. Orang bebas berpendapat sampai sampai menghina agama orang lain pun tidak dipidana. Orang bebas berekspresi, boleh berprilaku LGBT, boleh kampanye seks bebas asal aman, boleh zina asal suka sama suka, dan seterusnya. Dan yang terakhir adalah bebas memiliki walaupun hakikatnya itu adalah milik umum, boleh memiliki freeport, pulau, air, listrik, tol, hutan, dsb. Galaunya jadi tambah kan?

Parahnya lagi semua ekspresi kebebasan diatas berlindung atas nama hak asasi manusia. Kita tentu tidak lupa kasus yang menimpa seorang guru yang dilaporkan wali muridnya gara gara guru tersebut menyentil telinga muridnya karena bandel. Dia melaporkan guru tersebut lantaran sentilan itu dianggap melanggar hak asasi manusia

Jika ditelaah lebih dalam bahwa semua rentetan kriminal yang melanda negeri ini adalah saling berkaitan. Satu contoh adalah Ketika aturan pergaulan Islam diabaikan maka terjadilah pergaulan bebas, laki laki perempuan bergaul tanpa batas akibatnya terjadilah hamil diluar nikah, jika tak di inginkan maka aborsi solusinya, itu yang paling ringan, yang berat adalah jika tertular penyakit HIV/AIDS dan sejenisnya. Itu jika suka sama suka. Jika tidak tentu perkosaan, pelecehan adalah hasilnya.

Maka Benar lah firman Allah

ظهر الفساد فى البر والبحر بما كسبت ايد الناس

".. Telah nampak kerusakan di daratan dan lautan akibat ulah tangan manusia.. "

Kenapa manusia bisa melakukan kerusakan? Karena mereka berhukum atau memakai sistem kehidupannya bukan dari Islam. Maka Allah pun jauh jauh sudah mengingatkan

افحكم الجهليت يبغون ومن احسن من الله حكما لقوم يوقنون

" Makaapakahkalianmenghendakihukumjahiliyyah?Maka siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang yang yakin. "

Dalam ayat tersebut Allah telah mengingatkan bahwa hanya hukum Allah sajalah yang paling baik untuk manusia. Bagi mereka yang yakin tentunya yakni yang beriman, bagi yang belum yakin atau menenetang, maka itulah tugas kita untuk memahamkan mereka, dengan ma'ruf.

Jadi kegalauan memikirkan persoalan ummat ini solusinya adalah dakwah kepada mereka supaya mau berhukum dengan hukum Allah saja, supaya ketentraman dan kemuliaan manusia bisa teraih kembali. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version