View Full Version
Jum'at, 30 Mar 2018

Pudarnya Pesona Wanita di Ujung Masa

Oleh: Rahmiani Tiflen, Skep (Anggota Akademi Menulis Kreatif)

Sebenarnya tulisan ini sudah sudah hampir jadi beberapa minggu yang lalu, tapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya baru finish sekarang. Tanpa mengurangi cita rasa yang ada mari sama-sama kita bedah saja hasil penelitian yang dilakukan oleh Scientific Reports, Senin (29/1/2018) tentang sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini yaitu "Mengapa Banyak Perempuan Lebih Menyukai Pria Beristri".

Menurut hasil penelitian tersebut; pria beristri lebih memiliki daya tarik yang kuat daripada laki-laki single. Sebab "pria tersebut dianggap lebih tepat, baik, dan bisa menjadi ayah yang baik". Mereka melakukan pengujian teori penyalinan pasangan, dimana seseorang akan lebih disukai sebagai pasangan di masa depan sebab ia memiliki pengalaman dalam berhubungan.

Penelitian tersebut di tunjang pula oleh responden sebanyak 49 perempuan dari Universitas St. Andrews, Skotlandia, mereka diminta untuk menilai 20 foto pria yang memperlihatkan wajah dan tangan dari skala 0-100 untuk sama sekali tidak tertarik sampai sangat tertarik. Sementara yang dijadikan variabel kontrol adalah sebuah karya seni abstrak.

Menariknya, setelah dilakukan pilihan oleh para responden maka peneliti menyampaikan kepada mereka bawah diantara pilihan tersebut foto pria mana yang rata-rata dipilih oleh peserta lain. Dan secara tiba-tiba pilihan mereka pun berubah ketika diminta melakukan pemilihan ulang.

"Dari sini peneliti menemukan bahwa daya tarik seorang pria meningkat sampai 13 persen saat peserta tahu sebuah foto juga dipilih oleh perempuan lain.

Catherine Cross, seorang peneliti di bidang psikolog dan ilmu saraf Universitas St. Andrews, menyampaikan bahwa 'Perempuan tampaknya meniru preferensi pilihan perempuan lain, tapi ini mungkin hanya karena manusia memiliki kecenderungan umum untuk dipengaruhi oleh pendapat orang lain,' (Independent, Selasa (30/1/2018)"

"Bahkan ada sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Oklahoma State University dimana mereka menemukan bahwa 90 persen perempuan lajang tertarik pada pria yang sedang dalam hubungan serius, dan hanya 59 persen perempuan yang tetap tertarik pada pria yang sama dan masih lajang.

Penggantian pilihan pasangan ini diduga terkait dengan kecenderungan psikologis untuk mempertimbangkan pendapat orang lain saat membuat keputusan." (Kompas.com).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah perempuan memiliki kecenderungan untuk menyalin pilihan perempuan lain dalam hal pria karena manusia senantiasa dipengaruhi oleh pendapat orang lain.

Begitulah Barat, dengan pemikiran mereka yang didasari oleh akidah sekuler sehingga setiap yang lahir darinya pun tidak pernah selaras dengan tuntunan. Bagi mereka hubungan antara laki-laki dan perempuan hanya bersifat biologis semata.

Dalam pandangan para kapitalis Barat, hubungan antara pria dan wanita adalah bersifat seksual. Oleh sebab itu mereka berupaya dengan berbagai macam cara demi menciptakan fakta-fakta dan juga pemikiran-pemikiran yang mengundang hasrat seksual bagi pria dan wanita. Bagi mereka jika hasrat seksual tersebut tidak segera dipenuhi maka akan mengakibatkan bahaya pada manusia, baik fisik, psikis, maupun akalnya.

Dengan demikian jelas sudah, bahwa pada masyarakat sekuler ini akan kita jumpai pemikiran-pemikiran yang mengundang hasrat seksual, baik dalam cerita, syair-syair, buku-buku, dan berbagai karya lainnya. Pun pada masyarakat tersebut akan kita jumpai hal-hal semisal; ikhtilath (campur-baur antara pria dan wanita) tanpa ada kepentingan yang syar'i, hal tersebut bahkan bisa saja terjadi di rumah, tempat-tempat rekreasi, jalan, kolam renang, dan lain sebagainya.

Sebab bagi mereka hal tersebut adalah lumrah dan merupakan suatu keharusan sehingga mereka senantiasa berupaya mewujudkannya dan menjadikannya sebagai gaya hidup (life style).

Demikian pula dengan pandangan seorang wanita terhadap laki-laki beristri. Apa yang dilihat adalah sebuah ketertarikan terhadap lawan jenis yang didasari hawa nafsu semata. Bersama dengan berbagai macam penelitian yang diupayakan demi memperkuat argumentasi berkedok syahwat.

Dengan demikian maka jelas sekali bahwa perilaku pelakor atau perselingkuhan yang terjadi dalam setiap rumah tangga. Semua itu didasari oleh syahwat nista yang tidak terkendali.

Sungguh sangat berbeda dengan Islam. Dalam sistem pergaulan Islam hubungan antara lelaki dan perempuan adalah dalam rangka tolong menolong. Itupun mempunyai batasan-batasan yang wajib ditaati. Islam mengatur tatacara dalam berhubungan antara pria dan wanita dalam berbagai kehidupan sehari-hari, yang mana hal tersebut dilakukan adalah dalam rangka melestarikan jenis manusia dan tidak semata-mata bersifat seksual.

Dengan cara menutup semua akses yang dapat menghantarkan seseorang pada perbuatan maksiat sebagai akibat dari terbangkitnya naluri nau' nya. Benar-benar melarang pria dan wanita ber-khalwat; haram bagi seorang wanita bertabarruj dan berhias di hadapan laki-laki asing (non-mahram). Pun melarang laki-laki dan perempuan saling memandang dengan pandangan birahi. Karena itu, setiap muslim dan muslimah diwajibkan untuk menjaga pandangan dan menutup auratnya dengan sempurna. Sebagaimana firman Allah SWT.

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur 24: Ayat 30-31).

Dan di surah Al Ahzab Allah SWT berfirman:

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59).

Sehingga dengan demikian, tercegahlah umat ini dari perbuatan-perbuatan yang tercela, semisal perselingkuhan maupun terhindar dari bahaya pelakor. Menempatkan pria dan wanita dalam pandangan yang penuh dengan nilai kesucian, kemuliaan, dan kehormatan; selain dari pada mewujudkan ketenangan hidup dan kelestarian jenis manusia. Wallahu a'lam bis showab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version