View Full Version
Ahad, 01 Apr 2018

Mendidik Anak Gadis Untuk Menyaiapkan Peran Strateginya

Oleh: Verawati S.Pd

Fakta saat ini, Kejahatan yang dilakukan oleh anak gadis kian hari kian bertambah banyak. Fena Selinda Rismawati pelajar asal Malang, dibunuh oleh temannya sendiri NF yang masih remaja. NF mengaku sakit hati gara-gara bedak dagangannya dikatakan busuk.

Di Kota Purwokerto Banyumas, Jawa Tengah, siswi SMK berinisial NM usia 15 tahun menghabisi bayinya yang baru dilahirkannya dengan ditusuk-tusuk gunting di toilet. Bayinya tewas dengan 11 tusukan. Motif pelaku membunuh anaknya karena malu hamil di luar nikah mengingat masih pelajar dan berusia 15 tahun. Itu hanya beberapa fakta yang terungkap.

Nau’udzubillahi minzalik ada apa dengan para anak gadis kita? Kenapa mereka menjadi beringas dan sadis? Dimanakah potret anak gadis yang memancarkan kelembut, santun dan beradab itu? Mengapa bisa terjadi?

Mendidik anak gadis atau anak perempuaan tidaklah sama dengan anak laki-laki. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih. Karena dalam beberapa hal anak perempuan punya kelemahan. Oleh karena itu sungguh Islam telah memuliakan kedua orang yang memiliki anak gadis. Sebagai mana sabda nabi Saw.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang mengasuh dua anak wanita hingga keduanya baligh, maka ia akan datang pada hari Kiamat, aku dan dia seperti ini (beliau menyatukan dua jarinya)”. [Diriwayatkan oleh Muslim].

Atau hadis lain Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya): “Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengasuh mereka (dalam rumahnya), mencukupi mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya surga”. Maka ada salah seorang dari kaum berkata, “Kalau dua anak perempuan Ya Rasulullah?”. Nabi berkata, “Dua anak perempuan juga” (HR. Ahmad )

Artinya bagi orangtua yang memiliki anak gadis maka ada jaminan bagi mereka untuk masuk surga. Maka ini harusnya menjadi motivasi kedua orang tuanya untuk bersungguh-sungguh dalam membesarkan dan mendidik anak gadisnya.

Supaya kelak ketika menikah, ia tidak semakin ganas dan beringas. Sebab mendidik anak gadis adalah masa depan umat. Perannya sangat stategis. Gadis-gadis inilah yang kelak menjadi tiang Negara. Menjadi pendukung suami, juga ibu yang melahirkan generasi. Ibu, pendidik utama dan pertama bagi setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan.

Diantara yang harus didik dan dijaga oleh orang tua adalah

1. Mendidik akal dan jiwanya. Sungguh perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Maka jika dididik dengan sangat keras ia akan patah, bila dibiarkan maka akan bengkok. Disini lah butuh kesabaran dalam mendidik mereka.

2. Memberikan nafkah lahir yang cukup. Tak dipungkiri bahwa kebutuhan anak gadis lebih banyak dari anak-anak laki-laki. Mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Maka orang tua harus memberikan sesuai kemampuan mereka. Jangan sampai mereka mencari pemenuhan kebutuhannya dengan cara yang tidak benar. Banyak gadis yg pacaran dengan om-om untuk bisa membeli baju dan lain sebagainya.

3. Memberikan kasih sayang. Sudah sunatullahnya anak gadis terlebih sudah baligh akan mencari sosok laki-laki yang hebat. Disnilah peran ayah sebagai orang tua laki-laki harus memberikan kasih sayang yang besar. Memberikan perhatian sehingga mereka tidak mencari pada teman lelakinya dan upaya tidak terjerumus dalam kemaksiatan pacaran.

Tak ada kata lain selain bangkit. Para orang tua harus bangkit. Remaja bangkit. Masyarakat bangkit. Negara bangkit. Jangan terlena dengan sistem buruk yang melahirkan kekejian ini. Negara harus segera menyelamatkan para calon ibu ini.

Ciptakan sistem pendidikan yang menyelamatkan akal mereka. Yakni pendidikan berbasis Islam, dengan kurikulum akidah dan syariah yang mampu membentuk kepribadian yang kuat. Ajarkan adab, ilmu dan etika sesuai agama. Inilah benteng terbaik dalam menjaga fitrah manusia. Wallahu a’lam bishowab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version