View Full Version
Senin, 11 Jun 2018

Wanita Haid dan Nifas Bisa Dapatkan Lailatul Qadar, Bagaimana Caranya?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.

Keutamaan Lailatul Qadar berlaku bagi laki-laki dan wanita. Karenanya, para muslimah juga harus bersungguh-sungguh meningkatkan ibadah di kumpulan malam yang berpotensi lailatul Qadar. Yaitu malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Kesungguhan beribadah dan mengerjakan ketaatan itu semakin meningkat di malam-malam ganjilnya; salah satunya di malam ke 27 Ramadhan. [Baca: Lailatul Qadar di Malam ke 27 Ramadhan; ini Dalilnya!]

Para istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi teladan menghidupkan malam lailatul qadar dengan beri’tikaf di masjid.

Dari 'Aisyah radliyallaahu 'anha berkata,  

أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamselalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya.” (Muttafaq Alaihi)

Jika seorang muslimah bersungguh-sungguh meningkatkan amal shalihnya di malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan maka ia akan mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar. Di mana satu amal shalih di dalamnya nilainya lebih baik daripada amal itu dikerjakan selama seribu bulan yang tak ada lailatul qadarnya. Tentunya ampunan dan pengabulan doa juga bagian dari isi keutamaan malam yang dipilih untuk diturunkannya Al-Qur'an.

Amal shalih yang berlaku di Lailatul Qadar bukan hanya shalat saja. Semua jenis dan bentuk amal shalih yang dikerjakan seseorang di malam itu akan diberkahi. Baik yang bersifat ritual atau sosial maka akan dilipatgandakan pahala kepada jumlah yang sangat besar.

Sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa keutamaan Lailatul Qadar turun kepada setiap muslim yang mengerjakan amal shalih yang diterima Allah di malam itu. Pernah ditanyakan kepada al-Dhahak,

أرأيت النفساء و الحائض و المسافر و النائم لهم في ليلة القدر نصيب

Bagaimana menurutmu tentang wanita nifas dan haid, musafir, dan orang yang tidur; mereka mendapat bagian dari Lailatul Qadar?

Beliau menjawab,

نعم كل من تقبل الله عمله سيعطيه نصيبه من ليلة القدر

Ya, setiap orang yang Allah terima amalnya pasti Dia memberinya bagian dari keutamaan Lailatul Qadar.” (Disebutkan Ibnu Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif)

Saat wanita haid dan nifas tidak bisa shalat, puasa, dan i’tikaf bukan berarti ia tidak mendapat kesempatan meraih keutamaan Lailatul Qadar dengan amal shalihnya. Ia masih memiliki amal-amal shalih lainnya yang tetap disyariatkan saat haid seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, beristighfar, membaca shalawat, membaca Al-Qur'an dari hafalannya atau dari mushaf tanpa menyentuhnya langsung, bersedekah, menyiapkan makanan untuk yang sedang beribadah, menyiapkan makan sahur bagi mereka, dan jenis amal shalih lainnya.

[Baca: Doa yang Banyak Dibaca Pada Lailatul Qadar]

Terkhusus, hendaknya memperbanyak doa istimewa di Lailatul Qadar, yaitu

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.” Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version