View Full Version
Senin, 20 Aug 2018

Pembelajaran Qurban untuk Anak

Oleh:

Kurnia Asih Agostin, pemerhati anak

 

ANAK-ANAK selalu menyukai kisah. Pembelajaran melalui kisah itu begitu menarik hati anak anak. Bukan hanya anak-anak sebenarnya yang menyukai kisah. Seperti kita ketahui bersama hampir sebagian besar Alqur'an berisi tentang kisah. Kisah para nabi di dalam Alqur'an mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya kisah Nabi Ibrahim dan Ismail AS.

Perintah Allah datang kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan anak dan istrinya di tengah padang pasir, Nabi Ismail dan Siti  Hajar pun dengan keikhlasan hati menerima sebagai bentuk ketaatan atas perintah Allah SWT. 
Ismail menangis kehausan dan Ibunda Hajar pun mencari air sambil berlari larian dari safa ke marwa sebanyak 7x yang kini disebut dengan sai. 
Tak sampai disitu ujian untuk mereka. barulah saja mereka berkumpul kembali.

Ujian Allah kembali hadir melalui mimpi sang Ayah. Ismail kecil harus dikorbankan. Ujian untuk keduanya dari Allah yang Maha Rahim. Pedang tajam pun siap menyembelih, namun Ismail tenang tak tampak sedih. Hingga akhirny Allah ganti dengan seekor domba. Ibrahim dan Ismail pun bersyukur tiada henti.

Kisah ini selalu menarik untuk anak anak. Pelajaran dari
Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan apapun untuk yang dicintainya demi ketaatan kepada Allah. Begitu juga dengan Ibunda Siti Hajar yang mengenyampingkan rasa cintanya kepada suami dan anak satu satunya demi memenuhi ketaatan perintah Allah. Dan pelajaran dari Ismail kecil yang terlihat begitu jelas keimanan dan ketaqwaannya diusianya yang masih begitu kecil.

Berbeda dengan hari ini, ketika begitu banyak manusia yang rela mengorbankan Allah nya hanya demi sesuatu yang di cintainya. Rela mengorbankan Allah nya hanya untuk sekadar keinginan dan nafsu sesaat. Demi keinginan mempunyai sesuatu tidak peduli tabrak aturan Allah ataupun merugikan orang lain yang penting punya. Demi keinginan dan ambisi jabatan dan kekuasaan, jangankan manusia lain Tuhannya pun dia singkirkan.

Ketika Hari Raya Idul Adha memang  menjadi salah satu momen yang membuat anak anak antusias. Momen yang begitu menarik hati mereka. Momen yang selalu mereka nanti nanti kedatangannya. yang membuat mereka seketika menjadi semangat ke mushola atau ke masjid namun hanya untuk melihat hewan kurban yang sudah mulai datang. Ini momen yang harusnya menjadi sarana kita memberikan banyak pembelajaran untuk mereka.

Pembelajaran dalam memahami makna dari qurban itu sendiri. Makna dari keilkhlasan dalam mengorbankan keinginan diri demi melaksanakan perintah Allah. Pembelajaran dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan perasaan yang ringan hati. Pembelajaran dalam menumbuhkan kecintaan kepada Allah di hati mereka.

Menjadikan Allah senantiasa yang utama di dalam hidup mereka. Pembelajaran mengenai begitu besarnya bukti cinta Allah kepada manusia yang menukar ismail dengan domba dapat membuat mereka lebih bersyukur ketika Allah memintanya untuk berqurban dalam segala hal.

Keimanan dan ketaqwaan inilah yang harusnya ditanamkan kepada anak anak. Kecintaan dan ketaatan kepada Allahlah yang harus senantiasa tumbuh di dalam hati anak-anak kita. ketika iman dan taqwa sudah ada di dalam hati mereka apapun perintah Allah tidaklah berat baginya untuk memenuhinya.

QS. Al-Baqarah [2]: 124), “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim.”

Wallahu alam bi shawab.*


latestnews

View Full Version