View Full Version
Ahad, 23 Jun 2019

Cantikmu, untuk Siapa?

Oleh: Laila Thamrin

Bila bicara "cantik" apa sih yang terbayang oleh kita? Kulit putih mulus, bibir merekah, alis hitam bak semut beriringan, pipi chabby, bulu mata lentik, sorot mata lembut, apa lagi ya?

Jujur nih, pasti tiap perempuan maunya begitu kan? Kok bisa sih standar itu yang ada di benak kita?

Ya, tak dipungkiri semua makna "cantik" seperti itu tiba-tiba saja menjadi standar di masyarakat. Bagaimana tidak? Tiap hari media elektronik menyajikan berbagai produk jualannya agar perempuan bisa "cantik". Mulai krem pemutih wajah, tangan, pelembut rambut, pelicin baju, pewangi tubuh, dan sebagainya dan sebagainya. Ngaruh gak ke kita? Ya...sangat. Ngaku deh! 

Pasti, suatu ketika kita juga tertarik buat beli bedak biar gak licin kan ni muka. Trus beli lotion biar kaki dan tangan gak kasar-kasar amat gara-gara masak di dapur. Beli lipstik, biar agak-agak merekah gimana gitu bibirnya. 

Tapi pernahkah terpikir oleh kita, untuk siapa sih kita berhias? Kita ngotot beli berbagai benda-benda itu meski terkadang berat di kantong.

Berhias memang tak salah. Fitrah bagi setiap perempuan. Namun, sejatinya perempuan itu meski tak berhias dia sudah mampu memalingkan pandangan laki-laki. Gak percaya? Buktinya Allah telah wajibkan bagi perempuan muslimah untuk menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Untuk apa? Agar tak semua lelaki bisa melihatnya dengan leluasa. Sementara wajah, boleh dipandang siapa pun, termasuk lelaki bukan mahromnya dengan syarat tanpa syahwat. Jika wajah perempuan itu pun membuat lelaki muncul syahwatnya ketika memandang, maka kaum lelaki harus menundukkan pandangannya alias ghadul bashar.

Lalu, tak bolehkah perempuan berhias? Boleh dong...boleh banget! Tapi ada syaratnya. Hanya boleh dilihat oleh suaminya atau mahromnya. Selain itu, gak boleh. 

Jadi, silakan saja beli bedak, lipstik, maskara, eye liner, eye shadow, atau apapun itu yang bikin wajah dan tubuh perempuan kinclong. Tapi gak boleh kelihatan tetangga. Gak boleh nampak oleh paman sayur. Gak boleh terlihat pak satpam. Pokoknya berhias secantik-cantiknya buat suami tercinta aja. That's enough! Karena cantikmu hanya untuk suamimu.

Dan yang paling penting lagi nih, hiasi cantik wajahmu dengan kecantikan akhlak dan perilaku. Jadikan Islam pakaian terindahmu. Dan keridhaan Allah tujuan tertinggimu. Karena cantik yang seperti inilah yang akan dibawa hingga ke surga. Bahkan bisa bikin bidadari di surga jadi cemburu karenanya.

Tak salah kiranya jika ustadz Salim A. Fillah pernah berujar, "Wanita tercantik bagi pria terbaik mungkin bukan yang paling jelita, tetapi yang jika dipandang memberi tenang, hingga surga pun terbayang." Masya Allah.

So, tunggu apa lagi teman? Jadikan cantikmu hanya untuk pasangan halalmu. Siap? Tentu dong ya. Sip! (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version