View Full Version
Selasa, 13 Aug 2019

Shafa Marwah Bukti Ketaatan yang Memukau

Oleh:

Amalidatul Ilmi, S.Pd.

Freelance Writer


MENJALANI
kehidupan kita pasti merasakan hal baik maupun buruk. Ada keinginan, harapan atau kehendak yang ingin terealisasikan. Namun apa daya harus lebih memilih ikhlas merelakan untuk tidak terkabulkan.

Semua itu apakah lantas Allah tak sayang pada hamba-nya? Oh tentu bukan. Melainkan membuat manusia lebih memahami kembali. Apakah itu tepat untuk dirinya dan sejalan dengan perintah Allah atau sebaliknya.

Begitu berat memang. Namun ikhlas dan benar dalam beramal menjadi prioritas sebagai seorang muslim.

Mentaati keputusan suami misalnya yang jauh dari harapan dan angan-angan kita. Berharap bisa terpenuhi keinginan namun harus lebih memilih ikhlas sebab taat perintah dan keputusan suami.

Terkadang kita manusia lebih banyak mencemaskan hal-hal yang belum terjadi. Baik hal baik maupun buruk. Menganggap seolah-olah pendapat dan keputusannya adalah yang terbaik.

Padahal selama dalam hal yang "mubah" manusia mempunyai ranah memilih. Jika perintah atau keputusan suami tentang hal tersebut maka jelas istri harus patuh.

Berbeda halnya jika suami menyuruh kepada kemaksiatan dan memberi keputusan yang menyalahi aturan Allah. Maka jelas ini harus di tolak dan ditentang.

Ingat akan Kisah Bunda Siti Hajar AS

"Seandainya Siti Hajar tidak patuh pada perintah suaminya, Ibrahim as. Saat Nabi Ibrahim meninggalkannya di tempat tandus bahkan pohon mati pun tiada. Maka Hajar as tidak akan panen pahala dari Jutaan atau Miliaran orang yang melakukan sa'i di shafa marwa sebagai salah satu rangkain ibadah umroh atau haji." (Dr. Zaidul Akbar)

“Apakah Allah yang memerintahkanmu meninggalkan saya disini..?” Tanya Hajar.
Ibrahim alaihisalam pun mengangguk.

Maka dari itu jawaban wanita sholihah seperti ibunda Ismail Alaihissalam itulah yang diukir dalam tinta emas sejarah.. “Jika demikian, maka Allah takkan meninggalkan kami," ujar Hajar.

Buah hasil ketaaatan kepada Allah dan kepatuhan pada suami itulah yang menjadikan seluruh pahala sa'i di shafa marwa mengalir kepada Hajar Alaihasalam..

Sebuah pengorbanan, keikhlasan dengan standar keyakinan kepada Allah serta keimanan kepadaNya. Kepatuhan pada suami, menjadi asbab pintu keberkahan dan pahala yang tak pernah putus baginya.

Dari kisah tersebut kita belajar bahwa "taatilah suami, apapun itu, sepanjang dalam hal ma’ruf." Sebab ketaataan adalah pintu gerbang pahala dan surga bagi istri.

Semoga kita semua sebagai muslimah senantiasa dibukakan hatinya. Diberi taufik hidayah untuk mentaati semua yang ma’ruf dari suami.

Begitu pula suami hendaknya menjadi suami yang taat & patuh kepada Allah. Maka rumah tangganya akan penuh kebaikan yang disana Allah mencurahkan surga dunia dari ketaatan tersebut.

Semoga Allah jaga dan lindungi rumah tangga kaum muslimin dari fitnah dan dijadikan produsen pencetak kebaikan kebaikan besar dan semua bisa reuni lagi nanti di surga Firdaus Allah. Aamiin.*


latestnews

View Full Version