View Full Version
Kamis, 19 Apr 2018

Jokowi Peringkat 16 Tokoh Muslim Dunia Berpengaruh, Mari Bandingkan dengan Erdogan atau SBY

PRESIDEN Joko Widodo masuk dalam 'Top 500 Muslim' pada tahun ini. Jokowi berada diurutan ke-16 dari total 500 tokoh muslim yang paling berpengaruh dari hasil lembaga survei versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) yang berpusat di Amman, Yordania itu.

Sontak hasil survei ini dielu-elukan para pendukung Jokowi. Apalagi menjelang Pilpres 2019, tentu hal ini dianggap “madu” yang layak dijual pendukung Jokowi kepada masyarakat. Misalnya puji-puji yang dilontarkan Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni. 

Dalam keterangan pers, Raja Juli merasa aneh dengan adanya masyakat Indonesia yang tidak mengakui Jokowi sebagai pemimpin berpengaruh. Padahal, jelas Raja Juli, kepemimpinan Jokowi diakui dunia intenasional. 

Terlepas dari itu, dibanding tahun 2014, peringkat Jokowi pada 2017 dan 2018 berturut-turut mengalami penurunan. Pada 2014 beberapa saat terpilih sebagai Presiden RI, Jokowi berhasil menempati urutan ke-11 ‘Top 500 Muslim’. Kemudian pada 2017 mengalami penurunan ke peringkat 13. Hingga pada 2018 ini turun tiga strip menjadi peringkat 16. 

Penurunan peringkat ini semestinya menjadi bahan evaluasi, bukan malah dijadikan madu-madu manis yang diumbar oleh para pendukung Jokowi. Siapa pun paham, penurunan peringkat berarti ada persoalan penurunan prestasi ataupun kinerja. Jika kita simak di dunia pendidikan, penurunan peringkat kelas seorang siswa sama artinya terjadi penuruan prestasi siswa tersebut. 

Presiden RI sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah masuk ‘Top 500 Muslim’ oleh RISSC. Pada 2011, SBY menempati peringkat 10. Kemudian mengalami kenaikan satu strip pada 2012, yakni menempati peringkat 9.

Patutnya pendukung Jokowi tak perlu jumawa dengan hasil survei RISSC yang nyatanya mengalami penurunan peringkat. Apalagi sampai membandingkan dengan lawan politik Jokowi yang memang belum pernah masuk sebagai Top 500 Muslim. Jika mau membandingkan ya dengan SBY yang berstatus sebagai Presiden RI sebelumnya. Bisa dikatakan prestasi SBY dalam survei RISSC lebih mengkilap dari Jokowi.

Atau bandingkan dengan kepemimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang pada 2018 ini menempati peringkat 5 Top 500 Muslim. Tapi, menandingi SBY yang sama-sama ngurus Indonesia saja belum mampu, apalagi menandingi Erdogan.

Perlu diketahui pula, RISSC yang telah melakukan survei delapan tahun lalu ini kedepannya hampir bisa dipastikan terus memasukan Presiden Indonesia sebagai tokoh Muslim berpengaruh. Mungkin lain cerita jika Presiden RI kedepannya dari kalangan non-muslim.

Kenapa demikian? Sebab, selain melihat ketokohan setiap Presiden Indonesia yang menjabat RISSC juga melihat Indonesia sebagai negara dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Seandainya tidak masuk 20 besar, Presiden RI kedepan setelah Jokowi akan tetap diperingkatkan. Tidak mungkin Presiden Indonesia tak masuk 500 tokoh muslim dunia berpengaruh.* [Red/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version