View Full Version
Senin, 25 Dec 2017

DDII: Pengakuan Yerusalem Sebagi Ibu Kota akan Dorong Israel Lebih Sewenang-wenang

Press Release

Dewan Da’wah Mengutuk Usaha Pemindahan Ibu Kota “Israel” ke Yerussalem

Pendirian “Israel” di tanah Palestina pada 1948 dipaksakan oleh Inggris dan Amerika menggunakan legalisasi dan pengaruh PBB yang waktu baru berdiri (1945). Negara-negara Muslim dan sebagian besar Negara-negara berkembang menentang berdirinya Israel di Tanah Palestina karena merupakan pelanggaran HAM menurut Hukum Internasional.

Keberadaan masyarakat Yahudi di Negara-negara Barat dirasakan seperti duri dalam daging karena mereka selalu menimbulkan fasad (kerusakan sosial-ekonomi) hingga menimbulkan kemarahan dan kebencian masyarakat Barat. Kemampuan masyarakat Yahudi yang menguasai keuangan dan media massa dan lobi mereka terus menerus mengkondisikan seolah-olah Negara Israel dalam keadaan terancam hingga mereka selalu meminta dukungan dan perlindungan atas agresi mereka yang memperluas wilayahnya dengan menghancurkan pemukiman masyarakat Arab Palestina.

Israel juga terus mendesak Amerika Serikat, Inggris dan Negara-negara besar lainnya untuk menyetujui perpindahan Ibu Kota dari Tel Aviv ke Yerussalem.

Presiden Donald Trump yang kelihatan lemah politik dalam negerinya menggunakan sentimen Pro-Yahudi dengan mendeklarasikan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.

Perpindahan Ibu Kota ini pasti akan mendorong Israel lebih sewenang-wenang merubah karakteristik wilayah Yerussalem dari yang selama ini masih berkarakter Islamis dan Arab kepada karakter Yahudi dengan melanggar puluhan Resolusi PBB yang melindungi status Yerussalem sebagai kota berkarakteristik Arab Palestina Perubahan status ini pasti akan menimbulkan reaksi dari Negara-negara dan masyarakat Islam di seluruh dunia yang selanjutnya akan menimbulkan keresahan dan kemarahan mayarakat Islam sehingga menempuh cara-cara yang radikal dan tindakan negative yang bisa mengancam keamanan dan ketenangan Dunia.

Oleh karena itu, Dewan Da’wah menolak dan mengutuk setiap usaha merubah status Yerussalem sebagai kota suci umat Islam dan Kota Arab. Dewan Da’wah juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Negara-negara Liga Arab dan seluruh Umat Islam se-Dunia serta Dewan Keamanan PBB untuk menolak setiap usaha merubah Yerussalem apalagi dengan menjadikanya Ibu Kota Israel.

Jakarta, 07 Desember 2017

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

Drs. H. Mohammad Siddik MA

Ketua Umum


latestnews

View Full Version