View Full Version
Kamis, 29 Jun 2017

Teroris dan Radikal Fenomena Baru sebab Intervensi Barat ke Islam

JAKARTA (voa-islam.com)- Kekacauan yang terjadi dengan negara Islam selama ini bukan karena tidak hidup baiknya antar umat dunia, melainkan karena kepentingan negara Adi Daya seperti Amerika Serikat melakukan tekanan terhadap negara tertentu.

"Kekacauan di negara-negara Islam umumnya karena intervensi Barat seperti Irak, Libya, Mesir, Somalia, dan lain-lain. Ada juga karena faktor internal domestik tentu seperti Tunisia, dan beberapa negara lainnya. Namun 'terorisme' dan 'radikalisme' adalah fenomena baru," demikian kata Fadli Zon, di akun Twitter pribadinya, kemarin, Rabu (29/6/2017) malam dengan hastag (#)RezimIslamophobia.

Fenomena ini menurut Fadli malah nampaknya makin "terpelihara", menyukai perang antar (dalam) negara. "Fenomena itu terus menonjol dalam 2 dekade ini khususnya, sekali lagi paska Perang Dingin. Kelihatan ada pihak yang selalu ingin ada perang."

Sebut saja indikasinya dapat dilihat dari banyaknya senjata diciptakan tetapi pembuat kebingungan terhadap penjualannya. Dan inilah yang menurut Fadli dijadikan salah satu "bisnis" untuk "perang".

Jika tak ada perang, siapa yang beli senjata-senjata. Perang adalah bisnis para industrialis senjata. Karena itu kalau tak ada perang, tak ada bisnis.

Bayangkan kalau dunia ini setiap negara damai aman sentosa, tak ada permusuhan, siapa yang beli senjata, baik darat, laut maupun udara? Sama dengan 'terorisme'. Kalau tak ada 'teroris', lantas apa yang diperangi? Meskipun 'teroris' itu ada dan nyata. Tapi, siapa di belakangnya?" (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version