View Full Version
Selasa, 15 Aug 2017

Ini Fakta Utang Rezim Megawati, SBY, hingga Jokowi Memerintah

JAKARTA (voa-islam.com)- Megawati mewarsikan utang negara kepada SBY senilai USD 139,7 Miliar atau sekitar Rp. 1.298 T dengan ratio utang 56,5 persen. Kemudian dalam pemerintahan SBY standing utang kita adalah sebagai berikut:

Tahun 2005 hutang negara USD 133,4 Miliar atau sekitar Rp. 1.311,7 T dengan Ratio hutang 47 persen . Tahun 2006 hutang negara USD 144,5 Miliar atau sekitar Rp. 1.302,2 T dengan Ratio hutang 39 persen. Tahun 2007 hutang negara USD 147,5 Miliar atau sekitar Rp. 1.389,4 T dengan Ratio hutang 35 persen. Tahun 2008 hutang negara USD 149,5 Miliar atau sekitar Rp. 1.636,7 T dengan Ratio hutang 33 persen.

Tahun 2009 hutang negara USD 169,2 Miliar atau sekitar Rp. 1.590,7 T dengan Ratio hutang 28 persen. Tahun 2010 hutang negara USD 187     Miliar atau sekitar Rp. 1.681,7 T dengan Ratio hutang 24 persen.Tahun 2011 hutang negara USD 199,5 Miliar atau sekitar Rp. 1.809     T dengan Ratio hutang 23 persen. Tahun 2012 hutang negara USD 204,5 Miliar atau sekitar Rp. 1.977,7 T dengan Ratio hutang 23 persen.

Tahun 2013 hutang negara USD 204,9 Miliar atau sekitar Rp. 2.375,5 T dengan Ratio utang 24 persen. Tahun 2014 uutang negara USD 209,7 Miliar atau sekitar Rp. 2.608,8 T dengan Ratio utang 24 persen. “Marilah kita sedikit bicara fakta tentang utang negara kita. Kita tidak akan melihat fakta utang jauh ke belakang, tapi kita akan mencoba melihat fakta utang kita sejak kepemimpinan Megawati, SBY hingga Jokowi 3 tahun memerintah,” demikian kata Ferdinand Hutahean melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/08/2017).

Dengan fakta di atas, menurutnya ada penambahan utang sebesar USD 70 Miliar selama 10 tahun atau rata-rata USD 7 Miliar setiap tahunnya. Dengan penambahan utang tersebut, Indonesia mampu membangun Infrastruktur Jalan, Bandara, Pelabuhan, Jalan Tol, Alat Utama Sistem Persenjataan  TNI, Gaji TNI, POLRI dan PNS naik,  membangun sumber daya manusia, membangun kemanusiaan dan memberikan subsidi kepada rakyat baik dalam bentuk BLT, Subsidi BBM, Subsidi Listrik, Sekolah Gratis, Kesehatan dan Beasiswa.

“Indonesia bahkan tercatat melunasi utang kepada IMF yang dibuat oleh Presiden Soeharto kala Indonesia krisis ekonomi 1997 dan bahkan hebatnya Indonesia menjadi Investor di IMF sebesar USD 2 Miliar. Fakta kehidupan ini tentu dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia ditengah kekurangan dan kelebihan serta prestasi pemerintahan SBY selama 10 tahun.

Dan tentu, SBY juga setiap tahun dalam APBN pasti menganggarkan membayar Bunga dan Cicilan Pokok Pinjaman utang negara. Semua beban terukur dan terlaksana tanpa menjadi beban tambahan bagi rakyat.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version