View Full Version
Senin, 16 Oct 2017

Tak Hanya Djarot, Megawati pun Pernah Tolak Hadiri Pelantikan Penggantinya

JAKARTA (voa-islam.com)—Djarot Saiful Hidayat memutuskan tidak hadir pada pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Senin (16/10/2017). Dikabarkan Djarot lebih memilih liburan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tentu saja, sikap Djarot ini disesalkan banyak pihak. Wakil DPR RI Fahri Hamzah mengatakan apa yang dilakukan Djarot ini adalah tradisi buruk. "Nah itu sebenarnya tradisi buruk. Harusnya keberlanjutan itu dijaga," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/10/2017) seperti dikutip dari detikcom.

Fahri mengatakan Djarot harus bisa menerima kenyataan. Ia mengatakan pergantian itu normal dalam kehidupan. (Baca: Djarot Lebih Memilih Liburan daripada Hadiri Sertijab Gubernur Baru)

"Ada selamat datang ada yang selamat tinggal dan itu biasa itu. Dalam hidup itu ada yang datang dan ada yang pergi. Itu normal. Ada yang hidup, lahir, dan mati. Itu hidup," tutur Fahri.

Perilaku pemimpin yang mangkir menghadiri pelantikan penggantinya bukan kali ini saja terjadi. Pada level tertinggi pelantikan presiden pun pernah terjadi.

Seperti diketahui, Megawati Soekarno Putri pun pernah menolak hadir pada pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI periode 2004-2009 pada 20 Oktober 2004 silam.

Kemudian, Megawati kembali tak hadir pada pelantikan periode kedua SBY menjadi Presiden RI pada 2009 silam. Megawati merupakan rival politik utama SBY pada Pilpres 2004 dan 2009. Hubungan keduanya memang sempat memburuk sejak tahun 2004, kali pertama Megawati dikalahkan SBY dalam pemilu presiden. Saat itu, Megawati juga tidak tampak menghadiri pelantikan Presiden SBY.

Pilpres 2009 adalah kali kedua SBY mengalahkan Megawati dalam pertarungan memperebutkan kursi kepresidenan. * [Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version