View Full Version
Rabu, 18 Oct 2017

Sebut Pribumi, justru Menteri Ini Berpotensi Bertentangan dengan Inpres 26/98

JAKARTA (voa-islam.com)- Ada salah satu nama, bahkan bisa jadi lebih saat pidato atau mengeluarkan pernyataan menggunakan istilah pribumi di kondisi tertentu. Sama halnya dengan Anies Rasyid Baswedan, yang baru sehari menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tetapi sudah dipersoalkan akibat istilah itu.

Tapi nampaknya yang mempersoalkan istilah pribumi dalam pidato Anies itu diragukan keadilannya dalam merespon. Pasalnya, ada pejabat atau seorang menteri yang pernah menggunakan istilah demikian tetapi sama sekali tidak dipermasalah bahkan hingga dilaporkan ke aparat kepolisian.

"Kalau mau fair statment Bu Susi soal konglomerasi pribumi justru lebih berpotensi bertentangan dengan Inpres 26/98. Tapi Bu Susi juga tidak salah," kata Ketua Bidang Advokasi Gerindra, Habiburokhman, Rabu (18/10/2017), di akun Twitter pribadi miliknya.

Malah apa yang disampaikan oleh Anies menurut Habiburokhman adalah bagian dari perjalanan sejarah. Dan Anies memang dikenal menyukai perjalanan sejarah. "Anies senang bicara sejarah, seperti wejangan Bung Karno Jas Merah."

Oleh kerena itu menurutnya apa yang disampaikan Anies saat pidato paska pelantikan tidak sama sekali bertentangan dengan apa yang namanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 26 Tahun 1998. Bahkan Anies dikatakan olehnya dalam pidato tersebut untuk menegaskan posisi negeri.

"Pidato Anies tidak mengarah pada pembedaan perlakuan yang dilarang Inpres 26/98 tersebut. Justrtu Anies secara lugas mengatakan kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version