View Full Version
Senin, 20 Nov 2017

Demi Selamatkan Uang Negara (PLN), Pemerintah Dituding Kelabui Rakyat

JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintah dituding mengelabui masyarakat melalui pengahapusan pelanggan listrik yang kemudian konsumsinya makin besar. Atas dasar ingin menjalankan tugas baik untuk PLN, pemerintah seharusnya tidak berlaku demikian. Itu membebankan masyarakat banyak.

“Bagi saya, menjebak rakyat untuk mengkonsumsi listrik lebih besar demi menyelamatkan keuangan PLN adalah kebijakan publik yang sangat tak bisa diterima. Pemerintah, sebagai pihak yang telah membebani PLN dengan penugasan yang kini membebani keuangan perusahaan plat merah tersebut, seharusnya mengevaluasi kembali proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt,” kata Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, melalui akun Twitter pribadi miliknya, belum lama ini.

Saat ini, lanjutnya, kita sudah surplus listrik, sehingga proyek 35 ribu MW patut dipertanyakan urgensinya. Mengacu kepada angka yg disusun PLN sendiri, proyeksi kebutuhan listrik pada 2019 angka beban puncaknya hanya mencapai 59.863 MW. “Padahal, jika proyek 35 ribu MW ini selesai, kapasitas terpasang waktu itu mencapai 88.585 MW. Artinya, ada sekitar 40 persen kapasitas yang menganggur.

Jadi, proyek-proyek yang kini sedang membebani keuangan PLN dan sedang coba untuk dilemparkan ke pundak konsumen seharusnya bisa dievaluasi agar tak membebani rakyat.” Hingga saat ini, proyek yang sudah selesai atau commercial operation date (COD) masih di bawah 10 persen, sementara sisanya dalam perencanaan, pembebasan lahan dan konstruksi.

Ada konsep awal yang salah total di sana. Sejak 2016 lalu pemerintah dan PLN seharusnya sudah memotong target proyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Celakanya, alih-alih memangkas dan merasionalisasi proyek tersebut, yang terjadi justru pembangunannya makin digenjot. Akibatnya, kesalahan perencanaan itu kini berakibat pada sakitnya arus kas PLN. Saya bisa mengatakan jika proyek 35 ribu MW yang sedang dikejar oleh pemerintah adalah proyek muspro, karena kita sebenarnya belum memerlukan daya sebesar itu.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version