View Full Version
Senin, 11 Dec 2017

Terkait Langkanya Gas, antara Jokowi dan Megawati

JAKARTA (voa-islam.com)- Rasanya tak ingin pikiran kembali ke tahun kebodohan 2002 dimana Presiden RI kala itu Megawati Soekarno Putri dengan senyum mengembang indah saat berdansa dengan Presiden Cina Jiang Zemin, berujung pada di tanda tanganinya kontrak ekspor Gas LNG Tangguh ke Cina dengan harga super murah yaitu kisaran USD 2,4 / MMBTU flat selama 20 tahun kemudian paling tinggi USD 3,35 / MMBTU. Padahal kala itu semestinya LNG berada dikisaran harga diatas USD 5 / MMBTU.

“Murahnya harga jual Gas Tangguh tersebut kemudian terus bergulir hingga berganti presiden. Pada era kepemimpinan SBY, Indonesia berusaha terus melakukan negoisasi dengan Cina agar merevisi harga gas LNG Tangguh. Dan pada akhirnya pihak Cina menyetujui kenaikan harga dari USD 2,4 s.d USD 3,3/ MMBTU naik menjadi USD 8/MMBTU. Sebuah negoisasi yang berbuah manis dan dinikmati oleh rejim berkuasa sekarang,” demikian kata pengamat politik Ferdinand Hutahean, melalui tulisannya, Senin (11/12/2017).

Begitulah sedikit kisah usang pembuka tentang Gas yang sekarang menjadi ramai meski gas yang diributkan bukan Gas Tangguh namun Liquified Petroleum Gas atau LPG. Program diversifikisi energi dengan melakukan konversi dari minyak tanah ke gas yang sukses dilakukan perintahan SBY pada tahun 2012 telah mampu menekan subsidi dan mendukung penggunaan energi ramah lingkungan. Selama bertahun-tahun rakyat menikmati program tersebut tanpa kesulitan mendapatkan gas.

“Sayangnya program tersebut kini terusik karena pemerintah gagal dan tidak mampu menjaga penerimaan negara untuk bisa terus memelihara rakyatnya dengan bentuk memberi subsidi kepada rakyat tidak mampu.”

Tiba-tiba saja LPG 3 kg yang bersubsidi seperti menghilang dari pasar. LPG 3 Kg Subsidi tiba-tiba langka di beberapa tempat. Rakyat bingung dan hanya pasrah ikut mengantri pada operasi pasar Pertamina untuk menutupi kelangkaan.

“Rakyat bertanya tapi tak terjawab, rakyat resah karena harus kesulitan mendapatkan gas yang selama ini tidak pernah sulit ditemukan karena memang Pertamina sudah punya sistem yang baik terkait distribusi LPG ini hingga ke pelosok nusantara.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version