View Full Version
Selasa, 25 Jun 2019

Harga Anjlok, Peternak di Solo Obral Ayam di Pinggir Jalan

SOLO (voa-islam.com) - Menyiasati rendahnya harga ayam hidup, peternak di Solo pun mengobral ayamnya di pinggir jalan. Dengan menjual ayam langsung ke konsumen diharapkan peternak bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi.

Saat ini harga ayam di tingkat peternak hanya Rp8.000-Rp10.000/kg. Ini hanya separuh dari harga pokok produksi (HPP) yang mencapai Rp18.500/kg.

"Mestinya kalau HPP saja 18.500, harga ayam selayaknya Rp20.000/kg. Tapi sekarang ini dengan HPP saja berada jauh di bawahnya," terang Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) wilayah Jawa Tengah (Jateng), Parjuni, Ahad kemarin, 23 Juni 2019.

Dia menyebutkan saat ini para peternak mandiri sudah menanggung kerugian cukup besar sejak enam bulan terakhir. Selain harga yang rendah, jumlah stok ayam di kandang pun melimpah karena terjadi over produksi. Terkait hal ini sejak beberapa hari terakhir, para peternak pun mulai melakukan aksi di jalan, yaitu dengan menjual hasil panen kepada konsumen langsung dengan harga murah.

Biasanya para peternak menjual menjual hasilnya kepada pedagang atau broker. Sedangkan mengenai jumlah produksi, dia mengatakan saat ini total di Jateng ada over produksi sekitar 40 persen."Januari ada over, nanti Februari juga ada over, Maret ada over, dan seterusnya. Mungkin kalau ditotal sudah over 100% secara estimasi," Parjuni menambahkan.

Pada rapat analisa kondisi perunggasan di Kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 13 Juni lalu, direncanakan akan adan enarikan 30 persen bibit unggas untuk mengendalikan over supply. Kebijakan itu rencana diterapkan pada 24 Juni kemarin.

Sementara itu harga daging ayam potong di pasaran masih di atas Rp30.000/kg. Berdasarkan informasi yang diunggah di Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi, PIHPS Jateng, harga daging ayam potong di Solo pada 21 Juni sekitar Rp31.000/kg. Jika dibandingkan harga ayam hidup di tingkat peternak ada selisih minimal Rp21.000/kg.

Bahkan pada rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Soloraya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Rabu (19/6), disampaikan daging ayam menjadi salah satu komoditas yang masuk daftar risiko inflasi mendatang. Sebab, harga daging ayam potong di Solo mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada pekan pertama Juni disebutkan harga daging ayam potong mencapai Rp37.333/kg.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan BI Solo, Taufik Amrozy, mengatakan kenaikan harga daging ayam tersebut terjadi karena keterbatasan pasokan telur ayam ras pasca libur Lebaran di tengah mrningkatnya permintaan serta kurangnya stok DOC (bibit) pada saat libur Lebaran. Kenaikan harga tersebut juga dipengaruhi dengan kenaikan biaya pakan dan kenaikan upah tenaga kerja.[tempo/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version