View Full Version
Senin, 20 Oct 2014

Demi Karir, Facebook dan Apple Membekukan Sel Telur Pekerja Perempuan

AMERIKA (voa-islam.com) - Perempuan di zaman ini semakin tercerabut dari fitrahnya untuk hamil dan memunyai keturunan. Hal ini diperkuat dengan keputusan beberapa perusahaan yang melarang pegawainya hamil. Bila sampai melanggar, tak segan-segan mereka dipecat. Bahkan selevel Facebook dan Apple juga memberlakukan program yang diberi nama pembekuan sel telur. Intinya sama yaitu melarang pegawai perempuan hamil dan memunyai anak selama bekerja di perusahaan mereka.

Tak tanggung-tanggung, Facebook dan Apple menggelontorkan dana hingga US$ 20.000 atau setara dengan 200 juta rupiah untuk program ini. Bila Facebook sudah memulai program ini dan maka Apple berniat melaksanakannya pada Januari tahun depan. Ketika dikonfirmasi tentang hal ini, kedua perusahaan ini memilih tak memberikan komentarnya.

Menikah dan mempunyai anak diyakini sebagai penghambat karier. Oleh karena itu perusahaan berkepentingan untuk turun tangan mencegah kehamilan terjadi. Karena berhubungan seks meskipun tanpa menikah masuk kategori hak asasi manusia yang dilindungi, maka yang dicegah adalah efeknya yaitu berupa kehamilan. Pembekuan sel telur ini merupakan salah satu cara pencegah kehamilan yang memakai metode baru dan mulai diminati di dunia barat sana.

Kebijakan ini diambil karena ada anggapan tenaga perempuan di perusahaan masih minim. Microsoft hanya memiliki 29% tenaga perempuan di perusahaannya, Google 30%, dan Facebook 31%. Di bidang teknis makin sedikit lagi yaitu hanya 15%. Rencana pembekuan sel telur ini ditujukan agar makin banyak perempuan yang tertarik untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Sudah pada dasarnya perempuan di barat enggan punya anak, ditambah lagi dibiayai perusahaan dalam upayanya mencegah kehamilan, mereka akan berbondong-bondong memasuki sektor kerja yang disediakan.

“Perempuan di zaman ini berada di persimpangan budaya dan generasi. Kami, para perempuan berharap serta menuntut kesempatan karir yang sama dengan laki-laki,” kata salah satu perempuan di website eggsurance.com. Bila sudah begini, tak heran komposisi penduduk di dunia barat sangat ‘njomplang’ yaitu minim bayi dan anak-anak namun penuh dengan usia dewasa dan lansia.

Semoga tren ini tak menjangkiti Indonesia. Karena memunyai anak merupakan investasi akhirat yang pahalanya terus mengalir sekalipun kita sudah mati. Menjadi ibu rumah tangga (seks hanya dilakukan dalam bingkai pernikahan) adalah kebanggaan. Tak perlu ikut-ikutan meramaikan pasar dunia kerja di perusahaan yang menjauhkan sosok perempuan dari fitrahnya memunyai anak dan mendidiknya hingga menjadi anak yang salih dan salihah. Wallahu alam. [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version