View Full Version
Jum'at, 22 Apr 2016

Menag: Manfaatkan Edukasi dan Teknologi Untuk Berantas Pornografi

Jakarta (voa-islam.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik termasuk untuk memberantas pornografi di dunia maya.

"Teknologi sudah memasuki ruang privasi kita terutama bagi anak-anak. Perlu dikembangkan agar teknologi tidak justru mengancam generasi mendatang," kata Lukman di acara pembukaan "Kegiatan Orientasi Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi di Kementerian Agama" di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut dia, pornografi di dunia maya harus diawasi secara ketat agar tidak meracuni generasi. "Persoalan pornografi di dunia maya ini tidak sederhana. Apalagi membuatnya mudah, satu situs ditutup, bisa 10 hidup lagi dengan situs bermuatan pornografi yang berbeda," kata dia.

Maka dari itu, lanjut Lukman, sudah seharusnya teknologi yang ada agar dimanfaatkan untuk membendung pornografi di dunia maya. "Teknologi memiliki kemampuan untuk meminimalisir dari apa yang mewabah ini," katanya.

Pornografi, kata dia, merusak kesehatan fisik dan mental yang menyebabkan kecanduan. Maka dari itu, pencegahan terhadap bahaya pornografi harus dilakukan secara kompak dan masif.

Perlu Edukasi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pendekatan edukatif dan produktif lebih lebih diperlukan dalam menangani para pecandu pornografi dan pornoaksi.

"Perlu pendekatan edukatif dan produktif daripada reaktif dan represif," katanya saat membuka Kegiatan Orientasi Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi di Kementerian Agama di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Pendekatan edukatif-produktif, ia menjelaskan, akan memudahkan upaya pemulihan pecandu, membuat mereka menyadari dampak buruknya bagi kesehatan fisik dan mental serta berusaha meninggalkannya.

Sementara pendekatan reaktif-represif, lanjut dia, cenderung fokus pada upaya menghukum pelaku saja. Lukman mengatakan perempuan dan laki-laki sama-sama berisiko menjadi korban pornografi dan pornoaksi, dan karenanya harus sama-sama berusaha mencegahnya.

Dia juga menyatakan tidak sepakat jika ada yang menyebut perempuan sebagai pemicu munculnya pornografi. "Kita sering melihat perempuan dianggap jadi penyebab pornografi dan pornoaksi. Mereka sering jadi sasaran tembak dan kita perlu memerangi ini," kata Lukman. [antara/fs]


latestnews

View Full Version