View Full Version
Rabu, 20 Jul 2016

(Bagian 1) Dibalik Suksesnya Pokemon Go, Apa yang tersembunyi?

JAKARTA (voa-islam.com) - Euphoria games Pokemon GO besutan John Hanke yang juga pembuat Keyhole yang merupakan cikal bakal Google Earth dan Google Maps ini sudah memecahkan semua rekor dengan lebih dari 10 juta kali download ini hanya dalam kurun waktu satu minggu, bahkan melebihi rata-rata pengguna aktif harian twitter dan facebook.

Namun dibalik suksesnya Pokemon Go ini ternyata tidaklah sebentar dan mudah, John membutuhkan waktu 20 tahun untuk membuat dan mengembangkan game fenomenal ini seperti dilansir situs inspirasi.co mengutip Roger James Hamilton dalam halaman Facebooknya.

Siapa John Hanke dan apa Hubungannya Dengan Google?

John Hanke dikenal sebagai developer handal, buktinya saja tahun 1996 ketika masih menjadi mahasiswa, John menciptakan MMO (massively multiplayer online game) yaitu “Meridian 59”, dia menjual game tersebut kepada 3DO dan kemudian dia mencoba hal yang lebih besar, yaitu pemetaan dunia.

Tahun 2000, John meluncurkan ‘Keyhole’ untuk menghubungkan pemetaan online dengan teknik fotografi udara serta 3D GPS pertama di dunia.

Tahun 2004, Google membeli ‘Keyhole’ dan sekarang kita mengenalnya dengan ‘Google Earth’, sejak saat itu John fokus pada game berbasis GPS. John bersama timnya menciptakan ‘Google Maps’ dan ‘Google Street View’ pada tahun 2004 – 2010, pada masa tersebut John mengumpulkan timnya dan sekarang menjadi rekannya dalam menciptakan Pokemon Go.

Tahun 2010, John meluncurkan ‘Niantic Labs’, sebagai Start Up yang didanai oleh Google, untuk menciptakan game yang berbasis pada pemetaan /GPS. Niantic adalah nama sebuah kapal penengkap ikan paus.

Tahun 2012, John menciptakan ‘Niantic MMO’ berbasis Geo GPS pertama kali.

John terinspirasi dari perjalanannya sehari-hari ketika keluar rumah dan menuju kantornya dengan menggunakan maps. Dia membayangkan mengintegrasikan data Geo dan gadget yang dia miliki, dan membuatnya lebih keren dengan membuat game petualangan berbasis data Geo yang bisa diaplikasikan di dunia nyata.

Tahun 2014, Google dan Pokemon Company bekerja sama membuat perayaan april mop, yang memungkinkan pengguna ‘Google Maps’ menemukan pokemon pada aplikasi ‘Google maps’, dan hal tersebut menjadi viral. Dari situ, John berfikir ini bisa menjadi sebuah game.

Selanjutnya, John memutuskan untuk membangun Pokemon Go. Tempat-tempat yang paling populer dan sering dikunjungi pengguna pada dunia nyata, menjadi sebuah “pokestops” dan “gym” di permainan Pokemon Go.

“Pokestops di submit oleh pengguna, jadi jelas, semua berdasarkan tempat-tempat di mana banyak orang sering mengunjunginya. Kami melakukan survey selama 2,5 tahun, orang pergi ke semua tempat di mana mereka pikir mereka harus bisa bermain, sehingga beberapa tempat yang cukup terpencil,” ujar John.

Mulai dari Desember 2015 sampai Februari 2016, John membentuk 40 tim lebih untuk mulai membangun Pokemon Go. Jhon juga mendapat bantuan dana 25 juta dolar dari Google, Nintendo, Perusahaan Pokemon dan investor lainnya. John dan timnya meluncurkan Pokemon Go pada 6 juli 2016 di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.

Sejak diluncurkan, harga saham Nintendo telah meningkat 7,5 milyar dolar dan dalam pembelian aplikasi yang sudah menghasilkan lebih dari 2 juta dolar per hari. pembuat pokemon go Selain Pokemon Go, John Hanke lah orang dibalik kesuksesan pembuatan Google Earth, Google Maps dan Google Street View.

Sepanjang 20 tahun ini, ia memiliki visi yang besar dari semua permainan di seluruh dunia. Di setiap langkah, dia hanya fokus untuk menempati posisi paling atas. Pada setiap posisi yang baru, ia memilki kekuatan baru, anggota tim baru dan item baru dalam persediaannya. Apakah kamu seperti John Hanke, yang dalam perjalananya akan sesukses Pokemon Go, MMO dan Google Maps? Semua tergantung kamu!

Sat Cyber BAIS TNI beraksi, Ada Apa Di Balik Games Pokemon Go.. bersambung >> (Bagian 2).

Pokemon Go dan Teori Konspirasi

Viva melansir teori konspirasi dibalik game Pokemon Go yang kini makin meluas. Game besutan Nintendo, The Pokemon Company dan Niandic itu justru dikaitkan dengan teori konspirasi. Pengaitan Pokemon Go dan teori konspirasi ini dilandasi dari kebijakan privasi yang tertera dalam platform aplikasi tersebut.

Seorang pengguna internet dengan teliti melihat ada kebijakan pengguna Pokemon Go yang membuka pengawasan dari pemerintah maupun badan intelijen.

Dikutip dari Gawker, Selasa 12 Juli 2016, pengguna internet itu menuliskan dalam sebuah platform forum Reddit, yang mana pengguna secara tak sadar telah memberikan izin kepada Pokemon Go mengakses kamera dan lokasi.

Pengguna Reddit itu menuliskan, pemain Pokemon Go juga otomatis memberikan akses penuh kepada game itu ke akun Google mereka. Guna meyakinkan, pengguna Reddit itu mengunggah kebijakan pada poin E tentang informasi pengguna.

Dalam kebijakan tersebut, tertulis Pokemon Go bekerja sama dengan pemerintah dan penegak hukum maupun badan swasta untuk menegakkan dan menaati aturan pemerintah. "Kami mungkin membuka tiap informasi tentang Anda (atau anak Anda) yang ada pada kami atau untuk mengendalikan (informasi) untuk pemerintah, penegak hukum atau badan swasta," tulis kebijakan pengguna tersebut.

Muncul Jasa Antar Berburu Pokemon Go Teori konspirasi  

Pokemon Go juga dikaitkan dengan latar belakang Niantic yang didirikan oleh karyawan veteran Google, John Hanke. Sebelum Niantic muncul, Hanke diketahui mendirikan perusahaan Keyhole yang kemudian akan berkontribusi bagi pengembangan aplikasi pemetaan Google Earth. Ternyata Keyhole pernah mendapat sokongan dana dari perusahaan In-Q-Tel, sebuah firma modal ventura yang gemar berinvestasi dalam perusahaan. Nah sebagian besar dana yang dikucurkan In-Q-Tel berasal dari Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA) Amerika Serikat. NGA punya misi khusus mengumpulkan, menganalisis dan mendistribusikan informasi intelijen geospasial. Dalam sebuah publikasi di Pathfinder Magazine, dituliskan publikasi internal NGA yang mana mengincar pengumpulan data dari platform digital. "Perusahaan-perusahaan memperoleh informasi pelanggan melalui jalan seperti media sosial, aplikasi mobile dan manajemen perangkat lunak yang berhubungan dengan pelanggan," tulis dokumen internal itu.

Apa pendapat BAIS TNI? (Dibalik Pokemon Go - Bagian 2)

[adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version