View Full Version
Jum'at, 24 Nov 2017

Horor Konten Tak Layak di Media Sosial

Oleh: Fadhilah UH (Women Movement Institute)

Aplikasi whatsApp yang telah banyak digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi lewat android. Baru-baru ini digegerkan dengan adanya konten porno melalui pencarian GIFT. Kementrian komunikasi dan informatika  (Kemkominfo) segera bertindak cepat menangani kasus ditemukannya konten porno melalui pencarian GIFT ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Memkominfo) Rudiantara mengaku telah menghubungi pihak pengembang palikasi terkait temuan ini. Rudiantara juga mengapresiasi laporan yang diterima terkait temuan konten pornografi di whatApp. (Tekno Liputan6.com, Minggu (5/11/2017)).

Tim internal Kemkominfo sedang mengurusnya dengan facebook sebagai perusaan dan whatsApp sebagai aplikasi. Kami meminta whatsApp segera melakukan filtering di wilayah Indonesia,” tuturnya.

 

Sungguh Terlalu

Pengarusutamaan konten pornografi di sosial media memang senantiasa berulang. Kondisi ini kian menegaskan bahwa ada misi tersembunyi untuk merusak aqidah dan moral anak bangsa. Meskipun ada konten pornografi, sosial media kerap pula diselewengkan untuk kegiatan negatif. Misal gaul bebas, pacaran, hingga prostitusi.

Jika pihak Menkominfo tidak segera sigap untuk menegur atau memberikan sanksi tegas pada penyedia WhatsApp, maka sungguh terlalu. Hal ini berbeda sikap dengan penutupan sepihak aplikasi Telegram yang dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme. Sampai-sampai bos Telegram hadir khusus di Indonesia demi kelancaran bisnisnya.

Peristiwa memilukan ini seharusnya bisa diantisipasi lebih dini. Negara harus hadir dalam melindungi generasi bangsa. Jika tidak segera diatasi, maka persoalan pelik yang dihadapi generasi bangsa tambah banyak dan ruwet. Sebagai orang tua tentu was-was dan hati tak tenang.

Bukan tidak mungkin konten itu akan terus berulang. Karenanya dibutuhkan aksi nyata yang tidak sekadar singkat, tapi berkelanjutan dan sistemis. Aksi melindungi generasi jauh lebih penting daripada sekadar bisnis atau kepentingan politik.

 

Akhiri Horor

Karenanya agar tidak berkelanjutan maka negara harus senantiasa memantau segala yang berbau tak senonoh di sosial media. Selain itu, ada upaya sistemis untuk menanamkan ketaqwaan individu bagi rakyatnya agar bisa menjaga diri. Serta senantiasa memberikan panduan kepada masyarakat untuk bersosial media dengan bijak dan sehat. Setiap upaya negatif harus segera dikikis.

Justru dalam Islam sangat jelas memberikan panduan dalam menggunakan sosial media dan memanfaatkan informasi. Islam menggariskan sosial media sebagai sarana berkomunikasi pun mengikuti kaidah syariah. Lebih dari itu, Islam akan mencerdaskan masyarakat dengan sarana dan informasi yang sehat, bukan informasi sesat dan menyesatkan.

Di sinilah letak pentingnya mengakhiri horor tak senonoh di sosial media dengan peranan Islam dalam kehidupan. Tanpa itu, kita yang saat ini hidup dalam nuansa pemisahan agama dari kehidupan akan terus diberikan masalah dan pekerjaan rumah. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version