View Full Version
Senin, 21 Aug 2017

Raudhah; Tempat Paling Mulia di Masjid Nabawi

Oleh: Ustadz Hawin Murtadlo

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,keluarga dan para sahabatnya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

ما بين بيتي ومنبري رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

"Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah (sebuah taman di antara taman-taman surga." (HR. Bukhari)

Allah memuliakan satu tempat dari tempat lain sesuai kehendak-Nya. Kita tidak boleh protes atau mengusulkan, mengapa tidak tempat lain saja yang dimuliakan. Atau sekedar mempertanyakannya.

Salah satu tempat yang dimuliakan  itu, saat ini dikenal dengan Raudhah. Tempat seluas sekitar 330 M persegi itu menjadi tempat yang tak akan dilewatkan oleh para jamaah umrah atau haji yang berziarah ke Masjid Nabawi. Mereka berdesakan antri untuk sekadar shalat dua rakaat atau berdoa.

Tidak ada nash qath'i tentang keutamaan shalat atau berdoa di Raudhah. Namun, keutamaan shalat diambil dari hadits yang menyatakan keutamaan shalat di masjid Nabawi.

إِنَّ الصَّلَاةَ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنَ الصَّلَاةِ فِيمَا سِوَاهُ مِنَ الْمَسَاجِدِ، إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

"Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat di masjid-masjid lain, kecuali di Masjid Haram." (HR. Ahmad)

Selain itu, Raudhah merupakan tempat yang paling mulia di dalam masjid Nabawi, maka diharapkan beribadah dengan doa dan shalat memiliki nilai keutamaan lebih.

Sebutan tempat tersebut sebagai "salah satu taman surga" menurut para ulama bisa bermakna hakiki maupun majazi. Makna hakiki bahwa tempat tersebut kelak di Hari Kiamat akan diangkat ke surga. Atau majazi bahwa yang dimaksud amalan yang dilaksanakan di sana mengantarkan pelakunya untuk masuk ke taman-taman surga.

Sebagian ulama menjelaskan mengapa Raudhah begitu istimewa. Karena di situlah Nabi banyak berjalan dari rumah ke masjid untuk beribadah, khususnya shalat. Di situ pula Nabi sering menyampaikan ilmu, berzikir, dan melaksanakan amal shalih lain yang mengantarkan banyak orang ke surga.

Saya ingin mengingatkan apa yang sering diingatkan oleh para ulama ketika berbicara tentang keutamaan Raudhah. Banyak ulama mengingatkan bahwa Nabi juga menjelaskan bahwa ada banyak taman surga. Jika kita melalui taman-taman surga itu, hendaknya menyempatkan diri untuk berekreasi menikmatinya, makan dan minum di dalamnya seleluasa mungkin.

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ ؛ فَارْتَعُوا ". قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ. قَالَ " الْمَسَاجِدُ ". قُلْتُ : وَمَا الرَّتْعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

"Jika kalian berlalu di taman-taman surga, hendaklah kalian menikmati, makan, dan minumlah." Saya bertanya,"Apakah taman-taman surga itu?" Beliau bersabda, "Masjid-masjid." Saya bertanya, "Apa yang dimaksud menikmati, makan, dan minum." Beliau menjawab, "Ucapan Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Illallah Wallahu Akbar." (HR. Tirmidzi)

Riwayat lain menyatakan bahwa yang dimaksud adalah halaqah zikir. Tidak ada pertentangan. Halaqah zikir memang banyak dan lebih utama dilaksanakan di masjid.

Alhamdulillah yang Mahaluas karunia-Nya. Jika setiap saat orang-orang berebut, berdesakan untuk masuk Raudhah di Masjid Nabawi, akankah kita juga berebut menikmati taman-taman surga di kampung halaman, di dekat rumah kita? Akankah kita berebut ke masjid, menghadiri halaqah zikir dan majelis-majelis ilmu yang diselenggarakan di masjid-masjid itu?

Seperti Raudhah di Masjid Nabawi, masjid-masjid dan tempat-tempat halaqah zikir itu bisa jadi diangkat ke surga di Hari Kiamat kelak. Atau tempat itu akan mengantarkan orang-orang yang beramal di dalamnya memasuki taman-taman surga. Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Madinah, 20 Agustus 2017

 

Hawin Murtadlo

 


latestnews

View Full Version