View Full Version
Rabu, 07 Jan 2015

Ustadz Farid Okbah: Iman Kuat Menumbuhkan Semangat Perjuangan

DENPASAR BALI (voa-islam.com) – Keimanan yang kuat adalah keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan sepenuh hati tanpa keraguan yang menumbuhkan semangat perjuangan dengan harta dan jiwa  di Jalan Allah. Demikian penjelasan Ustadz Faridz Ahmad Okbah dalam ceramah Shubuh di Kajian bedah buku "Hidup Hanya Sekali Jangan Salah Jalan", di masjid Baitul Makmur - Perumnas Monang –Maning, Ahad (04/01/2015) lalu.

“Yang menyatu segala keberanian dan kedermawanan membangun menegakan umat ini untuk kemuliaan semata karena Allah,” tambah beliau dalam Roadshow Kemanusiaan - Kajian Ilmiah - Tabligh Akbar: ‘Save The Children Of Syria’ (Selamatkan Anak-Anak Suriah Di Musim Dingin)” di pulau dewata Bali, dari Kamis sampai Ahad (01-04/01/2015).

Dalam bedah buku yang dihadiri hampir ratusan peseta tersebut, Ustad Farid berbagi ilmu dan pengalamanya tentang Jejak kisah pencarian kebenaran yang telah beliau tuliskan dalam buku tersebut.

Ustadz yang dikenal sebagai seorang pakar Syi’ah ini menjelaskan tentang letak kebahagiaan hidup yang dimpi-impikan setiap insan. “Letak kebahagiaan itu ialah karunia akan hati yang bersih (qolbun salim) bukanlah pada banyaknya hiburan. Betapa banyak penghibur yang justru kesepian. Hatinya kosong dilanda kehampaan. Letak kebahagiaan bukanlah pada gelak tawa dan canda. Betapa banyak orang yang hidup di antara gelak tawa, tapi hatinya gelisah tak bermakna.”

Harta digenggaman juga tidak menentukan seseorang benar-benar bahagia. “Betapa banyak orang yang berlimpah harta, tetapi hatinya didera putus asa.”

Letak kebahagiaan juga bukan pada popularitas. Betapa banyak orang yang justru kesulitan mencari privasi bersebab popularitasnya. “Ia tertekan,” tutur mudir Yayasan Al-Islam, Bekasi ini.

Beliau juga memotifasi umat muslim di Bali yang menjadi minoritas agar memiliki orientasi hidup menjadi pribadi muslim sejati yang kaffah, visioner, terdepan dalam garda tubuh ummat. Yaitu, membentuk pribadi kuat yang mampu menguatkan diri dan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain serta lingkungan sekitarnya. Dan lebih jauh lagi kepada agama, bangsa, dan negaranya.

“Bagaimana jadinya bila membangun kokohnya bangunan keislaman tanpa didasari dengan kebenaran dan kejujuran pribadi-pribadi kaum muslimin itu sendiri,” tambahnya.

Realita yang begitu miris juga beliau sampaikan bahwa kondisi umat yang sedang sakit yang bisa terurai dengan kembali dengan kembali kepada iman dan Islam, yang sejatinya telah dibangun oleh Founding Fathers bangsa ini.

“Islam sebagai rahmatallil`alamin ialah bagaimana keindahannya harus melepas segala atribut kejahiliyahan, baik pandangan itu berdasar materi, rupa, tahta, harta, suku dan golongan. Karena Indahnya ukhwah islamiyah akan terjalin indah dan penuh keberkahan tanpa adanya sisi sekat-sekat pemisah perbedaan, dan hanyalah tali iman yang mampu mengeratkan itu semua.”

Tdak lupa, Ustad Farid juga menyinggung tentang kesesatan dan bahaya Syiah yang bisa mengoyak tubuh ummat Islam.  

Perlu adanya kekompakan semua pihak mewaspadai dan menghalau menjamurnya Syiah di Indonesia.

Ustadz Farid juga mengungkapkan bahwa Berkembangnya Syi`ah salah satunya karena adanya perhatian yang besar dari pemerintahan yang melalui jalur pendidikan kebudayaan dan keagamaan baik dalam maupun luar negeri. Dalam konteks ini beliau juga berpesan agar MUI bersama pemerintah kepada pemerintah RI  untuk membatasi merebaknya Syi`ah yang bisa di sinyalir melalui kerjasama bilateral sebagai hubungan kenegaraan. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version