View Full Version
Kamis, 02 Oct 2014

Pilot Irak Menjatuhkan Senjata ke ISIS Menjelang Jatuhnya Bagdad

BAGHDAD (voa-islam.com) - Perdana Irak, Haidar al-Abadi, mengatakan bahwa Baghdad dalam bahaya, dan sewaktu-waktu bisa jatuh ke tangan ISIS. Menurut Haidar, pasukan ISIS sudah mendekati Bagdad, dan serangan darat ke basis kekuatan militer pasukan Irak, semakin massif. Sekarang jarak ISIS dengan Bagdad hanya tinggal 75 kilometer, Rabu, 1/10/2014.

Sementara itu, pesawat pengangkut AS, yaitu US Airforce C-17, yang mendrop bahan makanan dan air dan senjata dalam jumlah besar, salah saat menjatuhkannya, justru jatuh ke kekuasaan ISIS bulan lalu, kata seorang pejabat keamanan, Rabu.

"Beberapa pilot mengangkut bantuan - senjata  dan makanan - tidak menjatuhkan bantuan ke pasukan Irak di daerah yang terkepung terutama Brigade 1 dan 30," kata Hakim Al-Zamili, anggota komite parlemen yang membidangi bidang keamanan dan pertahanan, mengatakan kepada Al Arabiya News.

Wartawan Al Arabiya, Al Hadath melaporkan bahwa pemerintah telah melakukan penyelidikan atas insiden memalukan, yang dilaporkan terjadi pada 19 September di Saglawyah di provinsi Anbar.

Media Irak melaporkan bahwa angkatan udara telah berusaha menjatuhkan makanan dan amunisi untuk tentara Irak dikepung oleh militan ISIS di Saglawyah, tapi bantuan itu salah dikirim ke para pejuang ISIS.

"Para pilot juga tidak memiliki cukup pengalaman, kecerdasan atau  kesalahan teknis," kata Ghassan Attiyah, presiden Yayasan Irak untuk Pembangunan dan Demokrasi, mengatakan kepada Al Arabiya News.

"Agar tidak terjadi kesalahan, perlu ditambah peralatan  dengan intelijen darat yang  canggih untuk membantu mereka menemukan wilayah ISIS," kata Attiyah yang berbasis di London, yang menulis "The Making Irak: 1908-1920 , "katanya.

Sementara pesawat dilaporkan tidak memiliki data Intelijen yang tepat di lapangan, "mereka juga membutuhkan fitur tambahan. Apakah mereka memiliki fitur ini cukup untuk mencari target dengan presisi? ", tanyanya.

Tapi Attiyah mengatakan kesalahan yang tidak biasa dalam perang di mana garis depan sering kabur dan mencatat terbatas "koordinasi" antara pasukan udara Irak dan pasukan darat. Analis Erbil berbasis Ali Abdulamir menyalahkan pilot yang dinilai,  "Pengalaman yang lemah"  atas kejadian tersebut.

"Sebagian besar pilot tersebut telah ditarik setelah meninggalkan pekerjaan mereka lama," katanya kepada Al Hadath.

Perdana Irak Perdana Menteri baru Haidar al-Abadi baru-baru ini mengirim dua jenderal dalam upaya untuk mereformasi angkatan bersenjata. Abdulamir mengatakan pemerintah juga perlu memberhentikan dan menyelidiki jenderal lain yang dianggap bertanggung jawab atas buruknya kinerja tentara, terutama setelah kehilangan kontrol yang luas wilayah-wilayah yang sekarang jatuh kepada  ISIS.

Sekalipun, AS sudah menggalang 50 negara, termasu negara-negara Arab, tapi tidak ada kemajuan yang berarti menghadapi ISIS. Bahkan, posisi ISIS semakin kuat, dan mencapai gerak maju di Suriah maupun di Irak. Perdana Menteri Irak, Haidar al-Abadi, mengatakan kekawatiran, jika tidak ada bantuan yang segera, maka Bagdad akan jatuh ke tangan ISIS. [afgh/aby/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version