View Full Version
Rabu, 23 Apr 2014

Duh Biung, Dukun Menjadi Pengembali Keperawanan???

Sahabat Voa Islam,

Miris, itulah yang terjadi melihat 20 anak seusia SMP yang menjadi korban dari seorang pria hidung belang yang tidak lain adalah tetangga korban sendiri. Mereka nekat datang ke kantor polisi ketika tersangka yang mengaku menjadi dukun dan mampu memulihkan keperawanan. Namun kenyataannya, alih-alih keperawanan mereka kembali . Justru tersangka dengan bejatnya menjadikan ke 20 siswi ini menjadi pemuas nafsu bejatnya dengan dalih pengganti bayaran untuk pengembali keperawanan. (medanbisnisdaily.com 07/11/2013)

Kasus ini baru terungkap bermula dari laporan 3 dari 20 siswi ini melaporkan kepada pihak yang berwajib setelah ada kecurigaan bahwa tersangka tidak memenuhi janjinya, setelah kurang lebih 8 kali mereka dicabuli. Apa yang terjadi pada kejadian ini menimbulkan gambaran nyata begitu rusaknya generasi muda ini,sekaligus pertanyaan pada diri kita bagaimana bisa dukun menjadi alternatif solusi penyelesaian permasalahan? Negeri muslim terbesar di seluruh dunia ini?

Berawal dari rusaknya sistem

Kita tidak bisa memungkiri bahwa rusaknya generasi muda negeri ini adalah buah dari sistem yang memang sekuler. Memisahkan agama dan dunia. Masyarakat diberi kebebasan dalam segala hal untuk bertindak semau mereka tanpa mengindahkan peraturan Tuhan. Bahkan Tuhan terkesan dimarginalkan dalam mengatur kehidupan. Sistem sekuler menjadikan manusia hedonis, masa bodoh dengan aturan agama.

Hal ini membawa dampak yang sangat negatif, terutama pada kaum muda. Sebuah masa kental dengan nuansa coba-coba, penjarian jati diri hingga having fun terus saja menggulirkan berbagai petaka. Perilaku hura-hura, free sex, narkoba bahkan sampai kasus “cabe-cabean” dan “terong-terongan” adalah segelintir dari deretan problematika remaja yang tidak tuntas diselesaikan dan cenderung menjangkiti lebih luas lagi dari hari ke hari.

Solusi tambal suram yang ditawarkan pemerintah, seperti pendidikan sex sehat yang dulu disebut dengan KRR, pengalihan minat dan bakat ke dalam kancah yang lebih mendidik juga belum menampakkan hasil yang signifikan dalam mengatasi berbagai permasalahan. Terbukti, tingkat kenakalan remaja, tingkat aborsi, terus meningkat dari tahun ke tahun. Justru malah bertambah parah.

Dukun bukan solusi

Parahnya berbagai kerusakan dekadensi moral kaum muda kita ini pun ternyata sejalan juga dengan tipisnya akidah dan pemikiran shahih dalam menyikapi berbagai problematika. Maka ketika akibat dari perbuatan itu sudah bermunculan, solusi yang tergambar pun juga tidak mencerminkan sama sekali sebuah karakter dari remaja Islam yang seharusnya. Termasuk pada akhirnya menjadikan dukun sebagai solusi praktis.

Islam sebagai agama paripurna, telah memberikan aturan yang lengkap untuk mengatasi semua masalah manusia. Termasuk dalam hal ini remaja, atau kaum muda. Peristiwa yang di alami oleh 20 siswi ini jelas karena ia telah melanggar aturan Islam secara sadar.

Bermula dari perzinaan yang jelas keharamannya, sehingga menyebabkan kehilangan keperawanan. Hal yang seharusnya ia lakukan, adalah memohon ampun kepada Allah SWT, dan bertaubatan nasuha. Bukan malah mendatangi dukun. Karena as sunnah dengan gamblang menyebutkan larangannya. Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Dawud)

Kasus ini adalah bukti nyata bahwa sistem sekular telah membuat kaum muda semakin terpuruk dan terhinakan. Jalan terbaik satu-satunya adalah kembali ke jalan Islam. Jalan yang menjanjikan kemuliaan manusia sebagai individu maupun umat, melalui penerapan aturan Islam secara kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah ‘Alaa Minhajin-NubuwwahWallahu A’lam Bis-Shawaab.

Pengirim :          

Khalifa Al-Akhrasy

Anggota Belajar Nulis

Alamat email: [email protected]


latestnews

View Full Version