View Full Version
Kamis, 21 Nov 2019

Genderuwo Radikalisme

Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)

Genderuwa (dalam pengucapan Bahasa Jawa: "Genderuwo") dalam Wikipedia adalah "Mitos". Sekali lagi wujud Genderuwo itu hanya "Mitos" bukan fakta.

Konon pula, walaupun hanya "Mitos", digambarkan habitat Sang Genderuwo ini hunian kegemarannya adalah di seputar bebatuan berair, bangunan-bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan atau Cagar Alam.

Jika habitat hunian Sang Genderuwo ini kegemarannya menghuni seperti yang tersebut di atas, kini sebaliknya malah muncul Genderuwo Radikalisme (GR) yang masuk ke wilayah-wilayah elit di instansi-instansi tempat para Aparatur Sipil Negara (ASN) berprofesi.

GR menyasar para ASN yang diduga terpapar radikalisme sehingga muncul wadah pengaduan yang diberi nama "portal aduan radikalisme (PAR)"

Sungguh sangat memprihatinkan adanya portal tersebut sepanjang definisi kata radikalisme sendiri belum ada yang baku. Sangat dimungkinkan karena faktor suka-tidak suka, seseorang bisa saja dilaporkan melalui portal tersebut.

Tidak menutup kemungkinan para ASN yang senantiasa shalat awal waktu begitu mendengarkan suara adzan tanda waktu shalat lalu menuju ke mushola di kantornya dinilai si pelapor telah terpapar radikalisme, Na'udzubillah.

GR ini yang seolah menjadi program pemerintah tak urung menjadi momok tersendiri bagi para ASN yang berjiwa budak. Budak yang sangat takut akan hardikan majikan, padahal majikannya pun sosok hamba yang lemah di hadapan-Nya.

Jiwa merdeka di hadapan sosok manusia yang lemah seolah sudah mulai luntur dan lentur hanya karena takut dilaporkan terpapar radikalisme.

Sampai kapan Genderuwo Radikalisme ini gentayangan di ranah kehidupan berbangsa dan bernegara kita?


latestnews

View Full Version