View Full Version
Ahad, 29 Dec 2019

Cerita Novel

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik)

Penangkapan dua orang polisi aktif di akhir tahun 2019 dalam kasus penyiramam air keras ke wajah Novel Baswedan diapresiasi sekaligus dikritisi.

Dua tahun setengah "kesulitan" mengungkap pelaku yang peristiwanya tertangkap kamera cctv memang pantas menimbulkan pertanyaan. Untuk setingkat Kepolisian Indonesia yang dinilai profesional. Ditangani Mabes Polri pula.

Dibawah kepemimpinan Kapolri Tito Karnavian pelaku peristiwa shubuh 11 April 2017 tersebut dicari mulai dari sketsa sampai pembentukan tim yang berjumlah puluhan. Betapa hebat sang pelaku "sembunyi" hingga tidak tertangkap.

Kini semua tahu bahwa pelaku adalah anggota Polisi. Brimob nampaknya. Artinya anak buah Jenderal Tito. Pandai sekali sang prajurit sembunyi dari kejaran komandannya.

Proses panjang penyelidikan telah melalui banyak tahap. Pra-rekonstruksi sebanyak 7 kali. Saksi diperiksa berjumlah 73. Ada tim teknis ada tim pakar. Dilakukan kerjasama instansi seperti forensik.

Pernah dibuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang gagal menemukan pelaku. Simpang siur tertangkapnya kedua pelaku apakah menyerahkan diri atau penangkapan oleh Brimob. Kini RM dan RB sebagai tersangka pemeriksaannya didampingi oleh Divisi Hukum Mabes Polri.

Lucunya pernah ada nama Dewi Tanjung yang melaporkan Novel seolah olah kasus ini rekayasa buatan Novel. Betapa beraninya ibu Dewi. Kini dengan adanya tersangka yang tertangkap maka hancur skenario ala Dewi.

Oh iya dahulu satu bulan setelah kejadian tahun 2017 sebenarnya sudah tertangkap dua orang yang kemudian dilepas kembali oleh Kepolisian. Konon keduanya memiliki alibi yang kuat.

Saat ini masyarakat memantau proses lebih lanjut. Adakah ceritra Novel ini bisa difilmkan dan kehebatan 2,5 tahun "Polisi sembunyi di ruang Polisi" bisa tercatat dalam "guiness book of records" atau minimal dalam museum rekor Jaya Suprana (MURI)?

Ceritra Novel memang menarik dan akan semakin menarik.


latestnews

View Full Version