View Full Version
Rabu, 26 Feb 2020

Mahalnya Bawang Putih

 
MAHALNYA harga bawang putih di pasar tradisonal membuat konsumen merugi hingga 247 miliar. Hal ini dikemukakan oleh Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Mirah Midadan. Asumsi perhitungan mempertimbangkan total konsumsi nasional dari impor sebesar 480 ribu ton pada tahun lalu. (Pasardana 17/2/2020).
 
Satu siung bawang putih mencapai harga lima ribu rupiah. Harga bawang putih naik membuat dampak buruk di industri makanan dan belanja rumah tangga. Ibu-ibu dengan penghasilan terbatas tentu harus lebih cermat mensiasati keadaan. Karena kebutuhan saat ini semuanya serba mahal.
 
Harga bawang putih yang melonjak ini ternyata juga mempengaruhi inflasi ekonomi. Bawang putih ternyata sebanyak 87 % adalah impor dari Tiongkok dan India. Negara kita hanya memproduksi sebagian kecil saja. 
 
Harga bawang saat diimpor  murah dengan harga 5 ribu sampai 10 ribu rupiah per kilogram tetapi kemudian ketika sampai kepada konsumen harganya menjadi fantastis. Ini adalah permainan harga dari kartel yang mendistorsikan harga bawang putih di pasar, barang ditimbun kemudian harga dinaikkan.
 
Pemerintah memang mencanangkan  swasembada bawang putih dengan menanam bawang putih tetapi sampai saat ini belum bisa diwujudkan. Lahan yang tersedia tidak cukup untuk menghasilkan bawang putih karena lahan kebanyakan milik korporasi bukan milik pemerintah. Korporasi akan menginginkan keuntungan baginya bukan untuk masyarakat.
 
Petani yang memiliki lahan juga sudah tidak tertarik menanam bawang putih karena memilih menanam tanaman yang lebih berdayajual tinggi. Petani beralasan saat panen harga bisa tiba-tiba bisa anjlok dan bahkan modalnya pun tidak bisa kembali. Negara belum bisa mengatasi kondisi pasca panen dengan sepenuh hati untuk melindungi ekonomi petani.
 
Dalam sistem Islam, Negara dengan ketahanan pangan yang baik akan menyediakan bawang putih sesuai kebutuhan masyarakat. Produksi dalam negeri ditingkatkan dengan penyediaan lahan, bibit unggul dan pengembangan penelitian serta memakai tekhologi canggih dalam distribusinya. Negara wajib memutus mata rantai penimbunan bawang putih dan distorsi harga. Petani akan tertarik menanam bawang putih sehingga harga di pasar tidak mahal.*
 
Ni Luh Sriyastini-Bogor, Jawa Barat

latestnews

View Full Version