View Full Version
Rabu, 09 Sep 2020

Blunder Puan Memunculkan Kegaduhan Sosial di Sumbar

Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)

Blunder adalah kesalahan serius atau memalukan yang disebabkan oleh kebodohan, kecorobohan, atau kelalaian. Arti lainnya dari blunder yang agak halus adalah kekhilafan.

Di dunia sepak bola amatir atau profesional kita sering mendengar istilah blunder yang dilakukan salah seorang pemain. Terjadinya blunder pun tentunya saat permainan sedang berlangsung, tidaklah pernah blunder terjadi pada awal-awal pertandingan saat kedua kesebelasan memasuki lapangan.

Memang dunia persepakbolaan tidaklah sama dengan dunia perpolitikan. Di dunia perpolitikan sangat mungkin terjadi blunder pada awal kompetisi, misalnya dalam kompetisi pilkada, pileg atau pilpres. Contoh teranyar terjadi blunder pada awal kompetisi pilkada di Sumatera Barat (Sumbar).

Dikatakan blunder pada awal kompetisi karena pilkadanya saja baru pada tahap pendaftaran calon pasangan. Tiba-tiba muncul blunder oleh Puan Maharani yang merekomendasikan pasangan Ir. Mulyadi dan Drs. H. Ali Mukhni Merdeka, dimana Puan menyatakan, "semoga Sumbar dukung negara Pancasila".

Pernyataan Puan ini tak pelak mengundang polemik dan kegaduhan sosial yang cukup hangat di Sumbar. Masyarakat Sumbar bergejolak, dan tentu partai pengusungnya yakni Demokrat dan PAN-lah yang merasakan ketidaknyamanan dengan blunder ini, padahal PDIP sendiri hanya punya tiga kursi yang duduk di DPRD Sumbar, sedangkan Demokrat dan PAN masing-masing 10 kursi.

Terlepas dari multi tafsir pernyataan Puan di atas, tak eloklah sosok Puan yang notabene sebagai ketua lembaga yang konon terhormat malah mengeluarkan pernyataan yang justru membuat kegaduhan sosial yang sekaligus mengusik kearifan lokal yang sudah terbentuk sejak lama di Sumbar.

Nada-nadanya Puan sepertinya tidak akan mencabut atau meminta maaf kepada masyarakat Sumbar atas pernyataannya, karena elit-elit di PDIP-lah yang telah getol memberikan penafsirannya.


latestnews

View Full Version