View Full Version
Selasa, 27 Oct 2020

Adu Domba Pakai Bendera, Tak Etis!

 

Oleh: Ana Sholikha

My Flag, sebuah film pendek diunggah NU channel pada 22 Oktober 2020. Pada awal tayangannya, film ini mengajak penonton menumbuhkan nasionalisme dengan mencintai Merah Putih sebagai bendera pemersatu.

Namun, pesan itu gagal tatkala ada adegan bertarung pada tayangan menit ke 2:55. Mengapa ada adegan gelut antara sesama Muslim di dalamnya? Salah satu kelompok membawa Bendera Merah Putih, kelompok yang lain membawa bendera hitam dan putih polos. Dalam narasinya mereka disebut kelompok pengasong bendera yang ingin menandingi Merah Putih.

Nanggung amat ya jika mau membuat opini bendera mana yang harus dilawan. Bendera hitam dan putih polos itu milik siapa? Tak ada panji seperti itu di dunia ini. Atau jika yang mau diserang adalah  ar-Roya dan al-Liwa, sekalian saja bendera hitam dan putih itu dilengkapi dengan lafadz tauhid, sebab pembawanya juga berbusana muslim. Laki-laki menggunakan baju koko warna putih dan perempuannya bercadar. Hal yang bikin miris juga, saat bertarung cadar ditarik dan dihempaskan dengan kasar. Seolah bercadar itu suatu kejahatan. Padahal itu juga bagian dari fiqh Islam terkait cara menutup aurat muslimah.

Jika niat menumbuhkan nasionalisme, mbok ya sekalian lawannya bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mereka jelas-jelas ingin mengganti Merah Putih di bumi Papua. Membuat film kok nanggung amat! Setelah melihat film ini sampai habis, pesan apa yang ditangkap? Bukannya semangat mencintai negeri, tapi lebih pada adu domba sesama muslim dengan bendera.

Maka tidak heran jika netizen dibuat geram dengan kemunculan film yang diunggah dalam rangka memeringati hari santri ini. Tak sedikit dari mereka yang memutuskan mereport juga menekan tombol dislike untuk film adu domba ini. Semoga hal seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version