View Full Version
Ahad, 18 Apr 2021

Reshuffle Kabinet Tak Berguna

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan)

Akhir-akhir ini Isu reshuffle kabinet kembali merebak. Tidak ada harapan perubahan signifikan dari pergantian Menteri. Rakyat tidak butuh perubahan parsial kementrian. Yang ditunggu kapan Presiden mundur atau diganti. Ceritra tiga periode hanya dianggap sebuah parodi. Jika obyektif, Presiden dinilai memang sudah tidak mampu.

Reshuffle kabinet sebelumnya yang menghasilkan Menag baru, Mendag baru, atau Menteri Pariwisata baru. Sama sekali tidak mengubah kinerja Pemerintahan Jokowi. Risma Mensos baru juga masih dominan akting daripada bukti kemampuan. Sulit berharap pada Menteri-Menteri baru di samping tidak ada visi dan misi Menteri, juga sistem kabinet sendiri berjalan dengan manajemen tidak visioner.

Isu reshuffle adalah isu politik hanya untuk kepentingan istana dalam tiga hal.

Pertama, Jokowi ingin mencitrakan sebagai Presiden yang masih kuat dan dominan, tampil menunjukkan kepada lingkaran istana bahwa siapa yang mencoba melawan atau mengganggu akan diganti.

Kedua, koalisi dipancing agar semakin mendekat, di samping takut hilang Menteri PHP pun berjalan. Jangan jangan Demokrat masuk lingkaran pula untuk bargaining ke depan. Isu reshuffle selalu membuat semut berkumpul.

Ketiga, isu reshuffle berfungsi untuk menutupi diri dari kelemahan yang sekaligus memperpanjang nafas politik. Tiga periode juga bagian dari upaya meski dengan bahasa tidak berminat atau tidak akan mempengaruhi MPR.

Tapi begitulah rakyat sebenarnya sudah tidak peduli dengan reshuffle, rakyat berfikir tentang bahaya krisis kesehatan, ekonomi, politik, dan hukum. Permainan hukum yang semakin mencolok. Intervensi dan diskriminasi.

Semakin sering reshuffle digulirkan semakin terbukti Presiden tidak mampu memilih pembantu yang baik. Yang sebenarnya menjadi cermin dari ketidakmampuan rakyat memilih Presiden yang baik pula.
Memang selalu saja menjadi pertanyaan "telur dulu atau ayam dulu ?" Yang repot ayamnya sakit, telurnya busuk.


latestnews

View Full Version