View Full Version
Selasa, 11 May 2021

Bertambah Takwa Pasca Ramadhan

 

Oleh :

Dahlia Kumalasari || Pendidik

 

SIAPA yang tak mengenal sahabat Umar bin Khattab. Beliau dikenal dengan gelar "al faruq" yang artinya pembeda, karena mampu membedakan yang benar dan yang batil. Ada kisah menarik dan patut diteladani dari Umar bin Khattab.

Dikutip dari Republika.co.id (Selasa, 4 Desember 2018) dengan judul "Pengembala Kambing Buat Umar bin Khattab Menangis"-- Pada suatu hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan seorang diri  ke luar kota. Dia ingin melihat langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya. 

Umar pun sampai di padang rumput. Dia melihat ada seorang anak yang sedang mengembala kambing-kambingnya. Umar sangat tertarik dengan kambing-kambing yang digembalakan anak itu. Dia pun menghampiri sang pengembala.

Umar berkata, "Wahai pengembala, banyak sekali kambing-kambingmu.  Bersediakah kamu menjual seekor kambingmu itu kepadaku?"

"Maaf tuan,  kambing-kambing ini bukan milikku. Aku hanya pengembala yang bekerja menerima upah saja. Kambing-kambing yang banyak ini adalah milik tuanku," jawab pengembala itu. 

Umar pun terus membujuk pengembala itu untuk menjual kambing-kambing yang digembalakannya. Dia pun berkata, "Wahai pengembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Karena tidak ada  orang  yang tahu jika kamu menjual seekor kambing milik majikanmu kepadaku."

Si pengembala menatap wajah Umar. Dia pun berkata, "Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu  jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya."

Seketika itu Umar bin Khattab meneteskan air mata.

 

Allah Maha Melihat

Kisah di atas sungguh patut menjadi teladan bagi kita semua. Betapa Allah Ta'ala Maha Melihat dimanapun manusia berada. Sehingga selayaknya ini memunculkan rasa pada diri kita untuk senantiasa merasa diawasi Allah Ta'ala dimanapun dan kapanpun kita berada, tidak hanya di bulan Ramadhan saja.

Marilah nanti selepas Ramadhan, kita terus berusaha untuk tetap mempertahankan ketaatan yang sudah kita latih selama bulan Ramadhan ini. Kita tanamkan pada diri bahwa apapun yang kita lakukan, maka akan selalu ada Allah Yang Maha Melihat. 

Taat seperti apakah yang seharusnya dilakukan?. Yaitu ketaatan dalam hal apapun yang disyariatkan oleh Allah Ta'ala. Baik dalam masalah aqidah, ibadah mahdhah, makan/minum, akhlaq baik, berpakaian, pendidikan, ekonomi, pergaulan pria-wanita, bahkan mengatur kepemimpinan sebagaimana yang dicontohkan oleh khalifah Umar bin Khattab di atas. 

MasyaAllah, begitu sempurnanya syariah Islam, yang mana bentuk pengaturan ini merupakan wujud kasih sayang dari Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata "kami mendengar, dan kami taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An Nur ayat 51). 

Semoga kita dimudahkan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam, hingga selepas Ramadhan, kita benar-benar menjadi pribadi Muslim yang bertambah ketakwaannya, Aamiin Allahumma Aamiin. 

Wa ma tawfiqi illa bilLah'alayhi tawakkaltu wa ilayhi unib.*


latestnews

View Full Version