View Full Version
Selasa, 11 Apr 2023

Memaknai Al-Qur'an dalam Kehidupan

 

Oleh : Emil Apriani, S.Kom

Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh rahmat, penuh berkah, penuh ampunan, dan pertolongan. Bulan Ramadan sering juga dikatakan sebagai Bulan Al-Qur'an (syahrul Qur’an), di mana Allah Swt. menjadikan malam turunnya Al-Qur'an sebagai malam yang penuh berkah. Bukan hanya turun pada bulan istimewa Ramadan, Al-Quran pun turun pada malam yang juga sangat istimewa, yakni Lailatul Qadar. 

Allah ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (TQS. Al-Baqarah [2]: 185).

Allah Ta'ala juga berfirman, "Sungguh Kami menurunkan al-Quran pada saat Lailatul Qadar" (TQS. Al-Qadr [97]: 1).

Karena bulan Ramadan merupakan bulan Al-Qur’an, maka amalan yang paling utama di bulan Ramadan ini setelah puasa adalah tadarus Al-Qur’an sebagaimana dilakukan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang shalih terdahulu pun biasa menghidupkan Ramadan dengan ragam ibadah. Di antaranya dengan sibuk membaca Al-Qur'an dan mengkhatamkanmya sampai beberapa kali dalam bulan Ramadan. Inilah kebiasaan mereka setiap bulan Ramadan. Mereka memahami besarnya keutamaan membaca Al-Qur'an. Apalagi pada bulan Ramadan, pahala ibadah dan amal shalih dilipat gandakan.

Al-Qur'an memiliki kedudukan dan peran yang amat penting bagi kaum Muslim. Al-Qur'an adalah pedoman hidup dalam kehidupan, berisi petunjuk seputar hukum bagi manusia. Di dalamnya terdapat hukum-hukum yang mengatur seluruh segi dan dimensi kehidupan. Karena manusia membutuhkan petunjuk dalam perjalanan hidupnya, Al-Qur’an juga sebagai Al-Furqon. Untuk membedakan mana perbuatan yang mendapat pahala dan dosa, mana yang baik dan buruk. Juga membutuhkan aturan yang dapat menata dan menjalani kehidupan ini.

Sebagai konsekuensi keimanan pada Al-Quran, kaum Muslim jelas wajib senantiasa merujuk pada al-Quran, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun bernegara. Sayangnya, masih banyak manusia belum sepenuhnya memahami akan ketaatannya untuk tunduk dan patuh pada Al-Qur'an. Bahkan, tidak bergetar dan terpengaruh saat Al-Qur'an dibacakan. Juga tidak marah ketika Alquran dilecehkan dan dihinakan. Apalagi tergerak untuk mengamalkan isinya dan menerapkan hukum-hukumnya. Padahal setiap setiap harinya Al-Qur'an sering dibaca atau diperdengarkan.

Maka, selayaknya melalui bulan Ramadan yang istimewa ini, secara nyata memaknai Al-Qur'an agar diterapkan di tengah-tengah kehidupan. Al-Qur’an tidak hanya dibaca, tapi juga dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan hukum Al-Qur'an sebagai aturan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, bukan sekadar menjadi hiasan di lisan saja. Sebagai seorang Muslim, maka kewajiban kita menerapkan ayat-ayat Allah tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara kaffah. Mengamalkannya di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar selamat dalam menjalani kehidupan dan menjadi rahmat bagi manusia serta seluruh alam. Wallahu’alam bishshawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version