View Full Version
Selasa, 09 Sep 2014

Alasan Mengapa Orang Korea Selatan Bunuh Diri

Sahabat Smart Voa Islam, 

Korea Selatan negeri ginseng yang sedang mendunia, lewat K-Pop dan teknologinya Korea Selatan merancang kiblat baru di kancah permusikan. Setelah berhasil menduniakan K-Pop, ternyata Apple juga dibuatnya gigit jari melihat kemajuan teknologi Korsel, Samsung yang saat ini tengah nge-In seperti dilansir harian The Wall Street Journal memberitakan iklan Samsung pada final Superbowl, harian tersebut mengatakan bahwa Apple sudah kalah keren dibanding Samsung dalam hal pemasaran. Dalam dokumen rencana strategi Samsung pada 2011, prioritas Samsung adalah mengalahkan Apple dalam segala hal.

Semua yang dilakukan Samsung harus dalam konteks mengalahkan Apple. Namun siapa sangka di tengah pencapaian teknologi dan budayanya masyarakat Korea Selatan mengalami kerapuhan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah merilis data statistik tingkat kasus bunuh diri dunia pada Kamis 4 September 2014 dan menepatkan Korea Selatan di posisi ke 3 dunia.

Hal tersebut dipicu banyak hal, diantaranya  tekanan untuk sukses di Korea sangat tinggi. Bagi seorang pekerja, sukses berarti bekerja di salah satu perusahaan konglomerasi besar seperti Samsung atau Hyundai atau yang diberi istilah chaebol dan untuk mencapai karir dan reputasi tinggi mereka harus membuktikan diri sebagai pekerja keras, Walaupun harus mengesampingkan kepentingan pribadi serta keluarga.

Untuk artis mereka terlalu menjadikan sudut pandang orang menjadi rujukan dalam bersikap, seperti konsep cantik yaitu orang berkulit putih, hidung mancung, wajah membentuh huruf V dan jidat sedikit jenong, sehingga akibatnya anak muda yang tidak memenuhi standar tersebut memilih jalan instan operasi plastik, karena wajah cantik di Korea Selatan  lebih di dihargai orang dan memudahkan seseorang mencari pekerjaan, sehingga para orangtua menganjurkan anaknya opreasi, tak heran Korsel menjadi destination wisata opresi plastik yang popular.

Kesalahan Pradigma Berfikir

Negara Korsel menganut sistem sekuler memisahkan agama dari kehidupan manusia, negara tidak mengajurkan setiap orang untuk menganut agama, akibatnya orang Korsel banyak atheis, hal tersebut tidaklah dilarang, ketika seseorang mempunyai permasalahan mereka tidak mempunyai pegangan kuat, terlebih  mereka mempunyai pandangan hidup yang salah terhadap konsep kebahagian, mereka mengukur kebahagian dari materi, sebarapa cantikkah dirimu? Berapa banyak jumlah hartamu?seberapa suksekah pekerjaanmu? Sehingga hidup mereka dibanyangi tantangan dan targetan yang sama sekali tidak ada ujungnya, iklim seperti ini rawan membuat mereka depresi akhirnya bunuh diri, tak bisa dipungkiri kepercayaan pada rekarnasi juga menambah suram permasalahan, rekarnasi menyakini jika mati atau bunuh diri mereka akan lahir kembali menjadi orang lain yang lebih baik, surga dan  neraka tidak ada dalam jangkaun berfikir mereka.

Islam Agama yang Sempurna

Dari sekian konsep kehidupan hanya islamlah yang memberikan pandangan dan aturan secara sempurna, setiap manusia Allah ciptakan tentulah dengan seperangkat aturan, yang mana aturan tersebut semata-mata Allah hadirkan untuk kebaikan manusia.

Islam memang mengakui adanya kebutuhan manusia akan materi, hanya saja tidak islam tidak menjadikan materi sebagai tujuan manusia hidup di dunia, akan tetapi tidaklah aku ciptan jin dan manusia semata-mata beribadah dan menyembah Allah, islam memberikan pandangan hakiki tentang kebahagian yang lebih jauh menentram hati yaitu, Aqidah yang mendorong motivasi seseorang untuk senantiasa beramal shalih melakukan aktifitas sesuai dengan aturan Allah, contoh kecilnya seorang ayah dituntut bekerja dan mencari untuk memenuhi nafkah keluarga, namun kontek mencari uang tersebut tidaklah asal mendapat uang dan pekerjaan, tapi bagiamana seorang ayah mencari pekerjaaan yang halal.

Keridhoaan Allah-Lah yang menjadi sumber kebahagian seeorang, apalah artinya jika bergelimbang harta tapi harta tersebut dicari dengan cara yang salah, tentulah Allah tidak akan ridho, begitun pun konsep cantik, islam tidak pernah memandang manusia dari fisiknya, sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita sholehah, wanita yang selalu taat pada kepada Allah Swt. Ironi menang, dibalik kerapuhannya umat  islam masih ada saja yang mengidolakan dan mengelu-elukan budaya K-Pop padahal sejatinya mereka tidak pantas dibanggakan.

Walluhu’Alam.

Oleh Anastasia

Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung

Oleh

Anastasia

Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung

 

Oleh

Anastasia

Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung

 


latestnews

View Full Version