View Full Version
Ahad, 28 Jul 2013

FUI Minta Media tidak Fitnah FPI dan Mendagri tak Terprovokasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Kasus penyerangan oleh ratusan preman kepada para anggota FPI di Kendal pada tanggal 18 Juli 2013 lalu diblow up oleh media massa yang cenderung menyudutkan FPI.

Bahkan terjadi penyesatan berita yang berbunyi FPI bentrok dengan masyarakat dan menewaskan seseorang dalam bentrokan, sehingga Presiden SBY pun berkomentar sesuai dengan berita yang menyesatkan tersebut.

Di samping itu muncul pernyataan-pernyataan yang bernada mendesak pemerintah agar membubarkan FPI.

Menanggapi hal itu pimpinan dan aktivis ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan pernyataan sikapnya. Berikut pernyataan sikap tersebut yang disampaikan FUI di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 23 Juli 2013.

    1. Meminta media massa agar membuat pemberitaan yang benar dan tidak berbau fitnah dengan meluruskan berita bahwa FPI dalam aktivitasnya selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan sebagaimana diakui oleh Kapolres Kendal.
    2. Bahwa tidak ada bentrokan antara FPI dengan masyarakat, tetapi yang ada adalah rombongan FPI yang aksi damai tanpa membawa senjata diserbu oleh ratusan preman bersenjata yang membuat panik sopir yang disewa rombongan FPI sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas. Korban yang meninggal adalah korban kecelakaan lalu lintas bukan korban bentrokan. Mana mungkin FPI bentrok dengan korban yang seorang wanita? 
    3. Tidak ada sejarah FPI bentrokan dengan warga. Yang ada justru FPI selalu membantu warga yang tertimpa berbagai musibah seperti banjir di berbagai lokasi di Jakarta, tanggul jebol di Situgintung, kebakaran di Penjaringan Jakarta, gempa di Yogya, hingga tsunami Aceh. Sejarah mencatat bahwa relawan FPI berhasil mengevakuasi puluhan ribu mayat yang lebih banyak daripada yang dievakuasi tim-tim yang lain termasuk tim TNI. Apakah ada ormas atau kelompok partai yang telah turun melakukan evakuasi dengan prestasi seperti yang dicapai oleh para relawan FPI di Aceh?  Apakah mungkin jika benar cap dan tuduhan yang mereka lemparkan kepada FPI sebagai organisasi pembuat onar bisa melakukan hal-hal mulia di atas?  Sungguh akal sehat tidak bisa menerima tuduhan mereka.
    4. Catatan kami FPI pernah bentrok dengan preman di Ketapang Tanah Abang pada awal pendirian FPI dan ini sangat menggembirakan masyarakat karena selama ini masyarakat resah dengan keberadaan preman. Maka FPI justru sangat didambakan keberadaannya oleh wargha masyarakat. Juga FPI pernah bentrok dengan preman penjaga tempat perjudian di Pluit yang ditutup FPI Namun sayang media memberitakan bahwa FPI bentrok dengan warga. 
    5. Meminta kepada Mendagri dan para penjabat terkait agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang selalu dengki dan memusuhi FPI yang selalu membuat fitnah dan menuntut pembubaran FPI. 
    6. Mendukung keberadaan FPI melakukan aktivitas membantu masyarakat baik dengan aksi sosial maupun aksi amar makruf nahi mungkar.
    7. Menyerukan kepada semua komponen umat Islam untuk merapatkan barisan dan ukhuwah Islamiyyah dan meningkatkan koordinasi dalam melakukan aktivitas dakwah dan amar makruf nahi mungkar demi kejayaan Islam dan kaum muslimin.

      Demikian pernyataan tersebut yang dibacakan oleh Sekjen FUI, KH. Muhammad Al-Khaththath di depan staf Kemendagri dan dihadiri pula oleh para tokoh Ormas-ormas Islam seperti ustadz Alfian Tanjung, Achmad Michdan  dan lain-lain. [Ahmed Widad]


      latestnews

      View Full Version