View Full Version
Senin, 16 Sep 2013

Rhoma Irama : Indonesia Akan Menjadi Andalusia

Jakarta (voa-islam.com) "Indonesia akan seperti Andalusia. Akibat de-Islamisasi yang terus berlangsung secara sismatis yang dilancarkan oleh orang-orang kafir", tegas Oma Irama, saat menyampaikan pidatonya di Masjid Agung al-Azhar, Ahad, 15/9/2013.

Di Masjid Agung Al-Azhar, Ahad kemarin, berlangsung Pengajian Politik Islam (PPI), yang diselenggarakan oleh KH.Abdul Rasyid Syafi'i (Pemimpin Pesantren Asy-Syfi'iyah), KH. Kholil Ridwah (Wakil Ketua MUI, dan Syuhahdi Bahri (Ketua DDII Pusat), merupakan bagian dari kegiatan yang akan terus berlangsung dengan membahas tema buku : "Ahkamu Sulthoniyah", sebagai buku rujukan.

Buku "Ahkamu Sulthoniyah" itu, disajikan dan dibahas oleh Dr.Daud Rasyid, doktor ahli dibidang hadist dari al-Azhar, dan diharapkan akan menjadi penyadaran kaum Muslimin di Jakarta. Betapa pentingnya memahami buku : "Ahkamu Sulthoniyah", yang sekarang ini menjadi rujukan dan bahan pemikiran kaum Muslimin. Buku "Ahkamu Sulthoniyah", membahas tentang prinsip-prinsip politik Islam.

Sementara itu, Oma Irama, yang pernah dipanggil Panwaslu Jakarta, saat menjelang pemilukada di Jakarta, dan Oma menegaskan agar kaum Muslimin tidak memilih pemimpin kafir telah menimbulkan perdebatan dan berbagai komentar dari berbagai fihak, bahkan Oma juga nyaris dipidanakan akibat pernyataan itu.

Namun, pernyataan Oma Irama itu, bukan tidak berdasar, karena Oma semata hanya mengutip ayat al-Qur'an, dan memberikan peringatan kepada kaum Muslimin agar tidak menyerahkan loyalitasnya kepada orang-orang kafir, dan menjadikan mereka sebagai pemimpin.

Di dalam al-Qur'an Surah al-Maidah, ayat 51, larangan orang-orang beriman menjadikan  orang-orang kafir musyrik (yahudi dan nasrani) sebagai teman. Kemudian, surah al-Madiah, ayat 57, larangan orang-orang Mukmin menjadikan orang-orang kafir musyrik (yahudi dan nasrani) sebagai pemimpin. Terakhir, surah al-Maidah, ayat 55, sesungguhnya penolong orang-orang Mukmin itu hanyalah Allah, Rasul dan orang-orang Mukmin.

Maka,  Oma Irama mengingatkan kepada Muslim agar tidak menjadikan teman dan pemimpin orang kafir musyrik yang mereka itu terang-terang memusuhi Allah, Rasul dan Mukmin. Tidak akan pernah mereka itu, yaitu orang-orang kafir musyrik akan menjadi penolong orang-orang Mukmin, tetapi sebaliknya mereka itu pasti akan selalu memusuhi dan menghancurkan Muslim di manapun.

Oma Irama yang hadir dalam acara Pengajian Politik Islam itu, secara terang-terangan mengingatkan kepada orang-orang Mukmin dan Mulsim, bahwa nasib Muslim di Indonesia akan seperti yang dialami oleh Muslim di Andalusia, suatu saat akan punah dan tinggal nama, jika tidak mau membela dan menegakkan al-Islam.

Menurut Oma, sekarang ini terus berlangsung secara sistematis, de-Islamisasi yang dijalankan oleh kaum sekuler dan kafir musyrik, agar Islam dan Umat Islam punah dari bumi Indonesia. Melalui sarana-sarana yang mereka miliki, termasuk gerakan media sekuler dan kafir musyrik sekarang ini, terus-menerus melakukan de-islamisasi secara sistimatis dan terencna.

Mereka mulai dengan berbagai isu dan berbagai citra buruk, dan terus mengarahkan agar Muslim di Indonesia meninggalkan agama mereka, dan menjadi pengikut kaum sekuler dan hedonis dan materialis. Apalagi sekarang ini  telah tercipta kondisi Muslim di Indonesia yang dihinggapi penyakit "wahn" yaitu hubbud dunya, wa kahariyatul maut" (cinta dunia dan takut mati), pungkasnya.

Menurut Oma Irama, hanya dengan Islam bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan, tambahnya. Tetapi, jika Islam sudah mereka tinggalkan, maka peradaban yang muncul di Indonesia peradaban yang rendah, dan akan lahir berbagai kerusakan yang sangat mengancam masa depan bangsa Indonesia.

Pengajian Politik  Islam (PPI) menurut KH Kholil Ridwan akan terus berlangsung  akan terus berlangsung di Masjid Agung al-Azhar setiap dua pekan sekali, dan akan tetap mengambil tema tentang buku : "Ahkamu Sulthoniyah", yang diharapkan akan membangkitkan kesadaran politik dikalangan umat Islam, agar mereka tidak dijajah dan diperbudak oleh kafir musyrik. af/hh


latestnews

View Full Version