View Full Version
Senin, 30 Nov 2020

Kekuatan Figur Ayah dan Ibu dalam Membentuk Kepribadian Anak

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq mengawali webinar kedua pra Munas V Muslimat Hidayatullah yang bertajuk “Kekuatan Figur Ayah dan Ibu Sebagai Pembentuk Kepribadian Anak” dengan membaca Surat Al-Baqarah ayat 133.

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”

Dengan dimoderatori oleh Muzakkir Asy’ari, webinar yang disiarkan melalui live streaming pada kanal Youtube Hidayatullah ID ini berlangsung mulai pukul 15.50 WIB. Dengan menghadirkan tiga pemateri, Dr Nashirul Haq, Salim A. Fillah, dan Ustadz Bachtiar Nasir, Sabtu (28/11/2020).

Di hadapan ribuan audiensi, Nashirul menjelaskan bahwa ayat 133 tersebut menegaskan bahwa kalimat yang diungkapkan oleh anak-anak Ya’aqub, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu.” Mereka menyebutkan dhamir mukhatab (ka) atau kamu dalam tata bahasa Arab sebagai kata ganti orang pertama. Terdapat pesan tersirat di dalamnya bahwa figur serta sosok ayah, kepribadian, keyakinan, keimanan, akhlak, dan ibadah sangat berpengaruh bagi putra putri mereka.

“Apa yang dilakukan oleh orang tua untuk anak-anaknya?” Pertanyaan itu dilontarkan oleh Nashirul untuk mengundang perhatian para peserta webinar.

Lebih lanjut, Nashirul menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua dalam mendidik anak. Yang pertama yaitu mendoakan putra putri mereka sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang berdoa untuk anak cucunya agar menjadi orang yang baik dan mengabdikan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

“Anak yang tumbuh shaleh dan cerdas karena berkat doa orang tua. Banyak orang tua yang doanya tidak pernah putus, agar anaknya kelak menjadi penghafal Al-Qur’an,” tutur Anggota Dewan Pertimbangan MUI Pusat tersebut.

Kedua, orang tua wajib mentransfer value, mengajarkan tauhid, ilmu, ibadah, dan akhlak. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Kullu mauludin yuuladu ‘ala al-fitroh,” bahwa setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah.

“Maka pesan pertama Luqman kepada putranya yaitu Laa tusyrik billah. Janganlah kamu menyekutukan Allah,” jelas Nashirul dalam rangka menanamkan keyakinan dan keimanan terhadap anak-anak.

Yang tak kalah penting, doktor lulusan IIUM tersebut mengimbau bagi para ummahat, hendaknya menjadi sosok yang mandiri dalam mendidik anak. Seperti ibunda Ismail yaitu Siti Hajar yang harus tampil seorang diri mengasuh anaknya ketika ditinggal suaminya, Nabi Ibrahim. Meski di tengah padang pasir dan dalam keadaan yang serba terbatas, Hajar mampu mendidik dan menghidupi putranya dengan baik.

“Ada satu studi yang menyebutkan bahwa intelligent seorang anak sangat dipengaruhi oleh keaktifan ayah dalam mendampinginya,” Dewan Pembina YPP Hidayatullah Pusat Balikpapan itu mengungkap sebuah rahasia. Untuk itu, orang tua dituntut aktif berkomunikasi agar menjadi idola bagi anak-anaknya.

Nashirul mengatakan bahwa anak akan tumbuh menjadi sosok yang shaleh dan shalehah dari makanan dan rezeki yang halal. Begitupun sebaliknya. “Makanan yang haram akan merusak kesehatan, sikap, akhlak, dan hatinya. Dan yang paling buruk, doanya akan tertolak,” ujarnya.

Terakhir, Nashirul menyarankan bagi seluruh orang tua untuk selalu memberi pujian, memotivasi, dan mengapresiasi anak-anak. Apresiasi tersebut akan menguatkan perilaku positifnya dan mengurangi perilaku negatifnya.

Diketahui, Muslimat Hidayatullah akan menggelar Musyawarah Nasional V Mushida secara virtual. Acara berpusat di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Kota Depok, Jawa Barat, dengan 33 titik lain sebagai perwakilan tiap Pengurus Wilayah (PW) Mushida yang ada di berbagai provinsi.

Perhelatan akbar lima tahunan itu kali ini akan digelar secara virtual karena berlangsung di tengah pandemi, dengan mengusung tema “Meneguhkan Integritas Muslimah Demi Tegaknya Peradaban Islam”, pada 26-27 Desember 2020.

Sebelum Munas, digelar sejumlah acara termasuk webinar. Pada Sabtu (05/12/2020) mendatang, Mushida akan menggelar webinar ketiga dengan tema “Meneguhkan Integritas Muslimah Demi Terwujudnya Peradaban Islam”. Pematerinya adalah Ketua Wanita ISMA Malaysia Dr Suriani Sudi dan Ketua Umum PP Mushida Dr (Cand) Reny Susilowati.*

Sumber: Hidayatulah.or.id


latestnews

View Full Version