View Full Version
Senin, 29 Nov 2021

Hamas Bersikeras Tidak Akan Bebaskan Tentara Israel Sampai Ada Kesepakatan Pertukaran Tahanan

GAJA, PALESTINA (voa-islam.com) - Tentara pendudukan Israel yang ditangkap di Jalur Gaza yang terkepung tidak akan dibebaskan tanpa kesepakatan untuk membebaskan tahanan politik Palestina yang ditahan oleh Israel, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan pada hari Ahad (28/11/2021).

Haniyeh membuat komentarnya dalam sebuah wawancara dengan Forum Arab Internasional untuk Solidaritas dengan Tahanan di Penjara Israel di mana dia menekankan bahwa masalah tahanan Palestina adalah prioritas utama bagi Hamas dan kelompok perlawanan Palestina.

"Gerakan itu berhasil membebaskan lebih dari seribu tahanan dari penjara Israel dalam pertukaran tahanan 2011," jelas mantan perdana menteri PA terpilih. Dia menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel tidak membuat kompromi dengan sukarela, tetapi Hamas akan terus mendukung tahanan Palestina dengan segala cara yang mungkin.

Mengenai pertempuran "Pedang Yerusalem" dengan pendudukan Israel pada bulan Mei, Haniyeh mengatakan bahwa konfrontasi tersebut merupakan tonggak sejarah dalam sejarah Palestina. "Ini telah menempatkan kawasan di jalan yang benar untuk mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina."

Baca: Urgen, Mari Support Dakwah Media Voa Islam

Pejabat Hamas memuji kerja Forum dalam meningkatkan kesadaran akan isu-isu Arab dan Umat Muslim. “Ini juga menekankan pentingnya kerja kolektif dan kemitraan dalam menghadapi bahaya yang ditimbulkan pada masalah Palestina yang ada konsensus di dunia Arab dan Muslim bahwa itu adalah masalah sentral umat.”

Haniyeh mengungkapkan kesedihan dan penyesalannya atas kesepakatan keamanan antara Israel dan Maroko. Dia memperingatkan terhadap perjanjian normalisasi yang sedang berlangsung dengan Israel yang bertujuan untuk membentuk koalisi keamanan dan militer di wilayah yang dipimpin oleh negara pendudukan kolonial.

Ketika ditanya tentang keputusan Inggris untuk memasukkan seluruh Hamas ke dalam daftar hitam, termasuk sayap politik, Haniyeh bersikeras bahwa langkah ini dimaksudkan untuk mendukung pendudukan Israel. "Ini adalah upaya untuk menahan solidaritas yang meningkat dengan perjuangan Palestina dan perlawanan Palestina, dan memberikan dukungan kepada pendudukan Israel."

Dukungan pemerintah Inggris untuk Israel terus berlanjut meskipun dikutuk sebagai negara apartheid oleh B'Tselem dan Human Rights Watch awal tahun ini. Apartheid adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. (MeMo)


latestnews

View Full Version