View Full Version
Senin, 05 Aug 2019

Afiliasi Al-Qaidah Serang Pangkalan Militer Prancis di Bandara Gao Mali Utara

BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Afiliasi Al-Qaidah untuk Kelompok Pendukung Islam dan Muslim (JNIM) hari Sabtu (3/8/2019) menyatakan bertanggung jawab atas serangan jibaku di pangkalan militer Prancis di bandara Gao di Mali utara.

“Pada 22 Juli, sekelompok dari sebuah kompi JNIM, yang terdiri dari As-Syahid Shuaib al Ansari dan pasukan komando Jaafar al Ansari dan Abdul Jabar al Ansari, mengambil alih pos pemeriksaan keamanan di bandara Gao,” pernyataan JNIM berbunyi.

JNIM kemudian melaporkan bahwa setelah bom mobil jibaku Shuaib al Ansari, dua jihadis lainnya mengamuk melewati pos pemeriksaan keamanan menewaskan beberapa tentara.

Sisi cerita ini belum dikuatkan oleh Prancis.

Sementara beberapa tentara Prancis dan setidaknya lima tentara Estonia dipastikan cedera dalam ledakan itu, dua jihadis lainnya diklaim dinetralkan sebelum dapat menembus pembatas.

Sumber-sumber lain mengklaim bahwa ketiganya tewas setelah kendaraan itu menjadi sasaran para pembela Mali, yang mendorong kendaraan itu meledak sebelum waktunya.

Kementerian Pertahanan Prancis juga melaporkan bahwa para pejuang JNIM berusaha menggunakan kendaraan dicat PBB dan mengenakan seragam tentara Mali, yang telah menjadi taktik umum kelompok jihadis ketika mencoba menargetkan pangkalan militer.

Gao secara rutin menjadi sasaran dalam pemboman jibaku dan serangan oleh JNIM dan organisasi pendahulunya, termasuk pemboman besar-besaran pada Januari 2017 yang menewaskan sedikitnya 77 orang.

JNIM juga menyatakan tenggung jawab untuk pembunuhan seorang komandan dalam Gerakan untuk Keselamatan Azawad, seorang milisi pro-Bamako. Menurut kelompok Al-Qaidah tersebut, komandan itu, Moussa Ag Ismael, dibunuh oleh orang-orang Katibatnya, Muhammad bin Maslamah di kota utara Menaka.

JNIM terus menjadi ancaman serius bagi tidak hanya keamanan Mali, tetapi keseluruhan situasi keamanan di Sahel. Meskipun misi kontraterorisme yang dipimpin Prancis, pasukan dari G5 Sahel, dan pasukan penjaga perdamaian PBB, Al-Qaidah masih mempertahankan kemampuan untuk beroperasi secara terbuka di dalam Mali dan Sahel yang lebih luas. (st/tlwj)


latestnews

View Full Version