View Full Version
Ahad, 29 Sep 2019

Al-Shabaab Serbu Pangkalan Militer Somalia, Jarah Senjata dan Amunisi Milik Tentara

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Para pejuang yang tergabung dalam kelompok jihadis Somalia Al-Shabaab menyerbu pangkalan militer di dekat ibukota Mogadishu pada hari Ahad, menjarah senjata milik tentara dan kemudian mundur, sumber militer, penduduk dan kelompok itu mengatakan kepada Reuters.

Serangan itu dimulai ketika seorang pembom jibaku menabrakkan mobilnya yang sarat bahan peledak ke pangkalan di El Salini, 60 kilometer barat daya Mogadishu, sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat, kata Al-Shabaab.

Seorang tetua setempat, Ahmed Cali, mengatakan kepada Reuters bahwa dia dibangunkan oleh suara ledakan besar yang diikuti oleh tembakan. Dia mengatakan bahwa kemudian pejuang Al-Shabaab terlihat meninggalkan pangkalan, beberapa dengan truk penuh dengan amunisi.

Seorang mayor di militer Somalia yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan militer telah menderita beberapa korban, tanpa memberikan perincian. Dia mengatakan tentara telah menerima bala bantuan dan kembali mengendalikan pangkalan itu.

Al Shabaab menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan mereka telah membunuh 23 tentara.

"Seorang mujahid yang mengendarai bom mobil jibaku menghantam pangkalan itu dan kemudian mujahidin bersenjata menyerbu pangkalan itu, kami membunuh 23 tentara militer," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al-Shabaab.

Dia menambahkan para pejuang telah mengambil kendaraan militer dan senjata dari pangkalan, termasuk senjata anti-pesawat.

Al-Shabaab sedang berjuang untuk menjatuhkan pemerintah pusat Somalia yang dipertahankan oleh pasukan penjaga perdamaian bermarkas di Uni Afrika (AU).

Kelompok itu diusir dari Mogadishu pada 2011 dan sejak itu kehilangan sebagian besar benteng mereka, tetapi masih sering melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dan pemerintah di seluruh Somalia. Mereka juga mengatur serangan di luar Somalia, sebagian besar di negara tetangga Kenya. (st/Harar)


latestnews

View Full Version