View Full Version
Selasa, 24 Mar 2020

Wabah Corona, Sabar di Rumah Bisa Dapat Pahala Syahid, Walau Tidak Sakit!

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Indonesia sedang menghadapi wabah Corona (covid-19). Ratusan yang positif. Dan sudah puluhan yang meninggal. Penyebaran dan penularannya dikhawatirkan akan sangat cepat jika interaksi langsung manusia terjadi. Salah satu cara menghambat penyebarannya dengan social distancing dan lock down. Intinya, seruan bagi warga Jakarta dan sekitarnya  serta wilayah zina merah untuk tetap tinggal di rumah selama 2 pekan atau lebih.

Stay at home salah satu cara efektif mengurangi penyebaran dan penularan covid-19. Terdapat ulasan tentang keutamaan stay at home saat terjadi wabah Thaun semacam Covid-19 ini, bahwa siapa yang bersabar tinggal di rumahnya saat kondisi terjadi wabah maka ia mendapatkan pahala syahid. Ini berlaku baik ia sakit atau tidak. Bahkan pahala besar ini akan didapatkan walau ia tidak wafat karenanya.

من جلس في بيته في وقت وقوع الطاعون فله أجر الشهيد وإن لم يمت

"Barangsiapa yang tinggal di rumahnya ketika terjadi wabah, maka dia mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia."

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang thaun.

فَأَخْبَرَنِيأَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

Kemudian beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan kepadaku bahwa wabah thaun itu adzab yang Allah kirim kepada orang yang Dia kehendaki. Allah jadikan wabah sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang di negerinya mewabah thaun lalu ia tetap berada di rumahnya dengan sabar dan berharap pahala, ia yakin bahwa tidak ada musibah yang menimpanya kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagi dirinya melainkan baginya pahala seperti pahala seorang syahid." (HR. Al-Bukhari, al-Nasai, Ahmad. Lafadz ini milik Imam Ahmad)

“Ia tetap tinggal di rumahnya dengan sabar dan berharap pahala serta yakin musibah terjadi dengan takdir Allah” dijanjikan dengan pahala besar. Yaitu pahala syahid.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

اقتضى منطوقه أن من اتصف بالصفات المذكورة يحصل له أجر الشهيد وإن لم يمت

“Konsekuensi manthuq (makna eksplisit) hadits ini adalah, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadits tersebut akan mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia.” (Fathul Bari: 10/194)

Syaikh Prof. Dr. Khalid bin Utsman al-Sabt saat menjelaskan hadits ini berkata,

“Perhatikan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: ia tahu (yakin) tidak ada yang menimpanya kecuali apa yang telah Allah catat untuknya melainkan ia mendapatkan pahala seperti orang mati syahid. Beliau tidak bersabda: apabila ia mati atau apabila ia tertimpa wabah thaun maka ia mendapatkan pahala syahid. Berdasarkan dhahirnya –wallahu a’lam- menunjukkan ia tetap mendapatkan pahala syahid walau ia tidak terkena (sakit) wabah, walaupunakhirnya ia meninggal karena sebab penyakit lain. Inilah makna dzahir hadits. Inilah yang dipahami sebagian ulama pensyarah hadits ini, salah satunya Ibnu Hajar rahimahullah.”

Salah satu jihad kaum muslimin –secara umum- di tengah musim wabah Corona ini adalah tetap tinggal di rumah, walau dirinya tidak sakit. Tujuannya, salah satunya, agar wabah tidak semakin menyebar. Dirinya tidak tertular dan tidak menularkan ke yang lain. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version