View Full Version
Kamis, 17 Sep 2020

Meninggal Karena Covid-19, Mati Syahid?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Syahid dalam Islam bukan hanya di medan perang. Allah jadikan beberapa sebab kematian yang berat sebagai sarana meraih keutamaan syahid; seperti korban wabah tha’un, sakit perut, meninggal tenggelam, dan selainnya.  Pahala syahid ini berlaku di akhirat.

DariAbu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

اَلشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ اَلْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرَقُ وَصَاحِبُ الهَدَمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

"Syuhada’ (orang-orang yang mati syahid) ada lima: yang meninggal karena wabah tha’un, sakit perut, tenggelam, terkena bangunan roboh, dan syahid dijalan Allah.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam sabda beliau yang lain,

الشُّهَدَاءُ سَبْعَةٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ : الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ ، وَالْحَرِقُ شَهِيدٌ ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيد

“Syuhada’ (orang-orang mati syahid) yang selain terbunuh di jalan Allah itu ada tujuh: Korban wabah tha’un adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, penderita penyakit lambung (semacam liver) adalah syahid, mati karena penyakit perut adalah syahid, korban kebakaran adalah syahid, yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR. Malik, Ahmad, Abu Dawud, dan al-nasai, juga Ibnu Majah. Berkata Syu’aib Al Arnauth: hadits shahih)

Imam Ahmad meriwayatkan dari jalur Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “menurut kalian, apa yang terkategori syahid di tengah-tengah kalian?”

Mereka menjawab, “yaitu orang yang terbunuh di jalan Allah.”

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Kalau begitu, syuhada’ umatku akan sedikit.”Beliau melanjutkan,

اَلْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللهِ شَهَادَةٌ، وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ، وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ، وَالنُّفَسَاءُ شَهَادَةٌ، وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ

Terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid, wanita meninggal dalam kondisi nifas (karena melahirkan) juga mendapat kesyahidan, dan meninggal karena wabah tha’un juga syahid.

[Baca: Benarkah Ibu yang Meninggal Saat Melahirkan Diampuni Segala Dosanya?]

Semua kematian karena sebab ini adalah bentuk kematian yang sangat berat. Karenanya, Allah memberikan anugerah kepada umat Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan menjadikannya sebagai sarana menghilangkan dosa-dosa mereka, menambah pahala amal mereka, dan menyampaikan mereka kepada derajat kesyahidan. Ini sebagaimana yang disampaikan Ibnu al-Tiin.

Oleh sebab itu, kaum muslimin yang wafat karena terinveksi Virus Corona atau Covid 19 mendapat pahala kesyahidan. Dibawa kepada makna kematian karena sebab wabah penyakit Tha’un dan beratnya rasa sakit dan penderitaan sebelum wafat.

[Baca: Wabah Corona, Sabar di Rumah Bisa Dapat Pahala Syahid, Walau Tidak Sakit!]

Tentu kemuliaan syahadah didapat apabila pelakunya benar-benar beriman, bersabar atas musibahnya, lapang dada menerima ketetapan Allah, dan ridha kepada takdir-Nya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version