View Full Version
Selasa, 03 Sep 2013

Asma, Hidup Diatas Genangan Darah dan Tumpukkan Mayat Rakyatnya

Damaskus (voa-islam.com) Sebuah tragedi yang sangat mengerikan berlangsung. Di mana setiap harinya, di Suriah berlangsung pembantaian  ratusan rakyat sipil, dan terakhir Bashar al-Assad, yang menjadi suami Asmaa, menyemprotkan senjata pemusnah massal terhadap rakyatnya.

Namun istri  Presiden Bashar al-Assad, tak peduli apa yang sedang terjadi terhadap rakyatnya, Asmaa terus berbelanja barang-barang mewah dan jam tangan yang mahal di pusat-pusat perbelanjaan di London,  ungkap laporan media Daily Mail, di London.

Sebuah koran Daily Mail, di London mengungkapkan Asmaa, isteri Bashar al-Assad memiliki kebiasaan memesan makanan dari Barat untuk anak-anaknya, membeli lampu seharga $ 450.000 dollar, dan memposting dirinya mengenakan aksesoris kebugaran yang harganya jutaan dollar.

Asma al-Assad saat ini berlindung di sebuah bunkar yang tahan serangan bom, dan menghindari serangan  yang sangat membahayakan jiwanya.

Sementara rakyat Suriah menunggu tindakan  internasional, dan  apakah Amerika Serikat akan melakukan invasi militer  ke Suriah? Asma yang mendapatkan julukan "mawar gurun" itu, juga disamakan dengan  Marie Antoinette, yaitu Ratu Perancis yang  hancur.

"Asma Assad tidak memiliki hati. Dia terobsesi dengan barang-barang mewah dan indah yang dia lihat", ujar Ayman Abdel Nour, mantan penasehat Presiden Bashar al-Assad,  seperti dikutip dalam artikel,"Dia berada di pusat pengadilan orang bodoh".

Seorang perempuan yang menjadi "First Lady", itu selalu mendapatkan pengawalan yang sangat ketat, beberapa tahun terakhir ini, sesudah perang berkecamuk di Suriah.

First Lady Suriah menikah dengan Presiden Suriah sejak tahun 2000. Ia dibesarkan di London dan mempelajari ilmu komputer dan sastra Perancis di universitas  London.

Dia bekerja sebagai bankir di JP Morgan perusahana bank terkemuka milik jaringan Yahudi, yang berpusat di London, saat di mana ia bertemu Assad yang belajar bedah mata.

Pada Maret 2011, majalah Vogue yang terbit di Amerika Serikat menerbitkan profilnya yang penuh kontroversi dengan judul, "A Rose in the Desert", yang menggambarkan Asma sebagai perempuan muda yang sangat glamour, dan sangat identik dengan kemewahan".

Namun, semua itu akan berakhir, dan tak ada yang tidak berakhir dalam kehidupan ini. Khadafy yang berkuasa selama 40 tahun, akhirnya musnah, seperti ditelah bumi.

Ada sebuah analog yang akan menggambarkan, bagaimana menghadapi karakter manusia seperti Asmaa dan Bashar al-Assad itu.

Seperti para raja yang berselisih terhadap sikap orang yang berada di dalalm penjara, tetapi ia tidak merasa tersiksa di dalam penjara. Padahal, ia sudah mengalami cambukan banyak sekali.

Karena siksaan itu belum dirasakan oleh si tawanan, raja memerintahkan agar penjaranya dipindah di sebuah ruang yang lebih sempit dari sebelumnya untuk menjalani siksaan yang lebih berat. Tetapi, kondisi yang sangat berat itu,  tetap dia tidak berubah.

Setiap kali dilaporkan tentang kondisinya yang tidak berubah itu, raja meminta agar penyiksaan ditambah lagi dengan hukuman yang lebih berat. Namun, keadaan orang itu tidak berubah juga. Sampai akhirnya raja memerintahkan untuk membunuhnya.

Seperti itulah kondisi seorang hamba yang terus menentang Allah Rabbul alamin, dan berbuat dosa besar. Hamba itu mula-mula bermaksiat dan berbuat maksiat sedikit demi sedikit, dan bertambah lama, bertambah besar perbuatan maksiat yang dilakukan. Bahkan, melakukan dosa besar yang sangat membuat Allah Rabul alamin menjadi sangat murka.

Sampai tidak ada lagi pintu taubat dan ampunan dari Allah Azza wa Jalla, dan kemudian hamba itu mendapatkan bencana yang sangat dahsyat, dan tidak lagi dapat dibayangkan oleh akal sang hamba itu. Kelak di akhirat.

Bashar al-Assad setiap hari membunuh ratusan rakyatnya,  sementara itu, Asmaa isterinya terus menikmati kehidupan mewah, seakan tak terjadi apa-apa, dan tetap berbelanja barang-barang mewah, dan makanan Barat, bagi anak-anaknya.

Bagaimana nanti nasib Asma dan Bashar al-Assad yang hidup diatas gelimangan darah dan tumpukkan mayat rakyatnya, yang setiap hari dibunuhi itu? ratna m/depok



latestnews

View Full Version