View Full Version
Rabu, 25 Sep 2013

Bunda, ajarkan kenikmatan akhirat pada Ananda

Wahai Bunda shalihah, engkaulah permata dunia dan akherat. Perhatikan kutipan wise words islami berikut ini, dimana kemuliaan wanita shalihah sangat tinggi dan luar biasa berkilau melebihi perhiasan terbaik di dunia ini...

Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah“. (HR. Muslim). 

Bunda shalihah, di tangan engkaulah mindset remaja pria dan wanita di bentuk menjadi pribadi yang shalih dan taat kepada Allah, di tangan bundalah dahaga akan uang, kecantikan dan syahwat perhiasan dunia dapat engkau buka ke-nisbian-nya.

Bunda shalihah, pahamkan akan bahaya konsumerisme dan materialisme di hati ananda. Bunda tau, betapa arogannya kaum cina kafir minoritas seperti Hary Tanoe dan Liliana Tanoe ini melawan arus umat islam dalam menjaga ketakwaan umat. Dengan kesombongannya, media-media sekuler MNS terus menyiarkan propaganda agar Bunda mendukungnya. Katakan, "STOP! Tetap Tolak Miss World meski kau kemas dengan indah!"

Bunda ingat betapa peran amar ma'ruf nahi munkar tidaklah perkara sederhana. Ingatkah bunda akan KalamAllah dalam surat Al A'raf?

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf 96). 

Kenikmatan meraih dunia ini sungguh menyilaukan dan menggoda hasrat, bak anak kecil menemukan mainan baru, selalu ingin yang baru.

Bunda shalihah, ayo sebarkan nilai-nilai kesederhanaan islam yang mampu menekan dorongan hedonisme yang diraih dengan cara instan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keutamaan akhirat yang sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia ini. Di antaranya adalah hadits di bawah ini,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي َلأَ عْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُبِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً

Dari `Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalam surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwasurga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia.’

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku (atau Engkau menertawakan aku), padahal Engkau adalah Raja?’

Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim, no. 308/186) (ikhlas/voa-islam)


latestnews

View Full Version